Anies Baswedan Gandeng UGM Kelola Tata Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Kemayoran

Anies Baswedan Gandeng UGM Kelola Tata Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Kemayoran
Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PPKK Kemayoran menandatangani nota kesepahaman kerja sama (MoU) dalam penataan Hutan Kota Kemayoran/Net
0 Komentar

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mendatangi kampus tempatnya dulu kuliah yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Rabu (25/5).

Hari ini UGM bersama dengan Pemprov DKI Jakarta dan Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) sepakat melakukan penandatangan kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU) dalam penataan Hutan Kota Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kerja sama ini ditandatangani oleh Anies Baswedan dan Rektor UGM Panut Mulyono, di Ruang rektorat UGM.

Baca Juga:Ribut Perkara Sponsor Formula E dari Produsen Bir, Panitia Angkat SuaraFBI Ungkap Rencana Shihab Ahmed Shihab, George W Bush Bukan Satu-satunya Target

“Penataan ruang terbuka hijau di Kawasan Kemayoran ini nantinya akan dikelola bersama antara UGM pemprov DKI dan Pengelola Kemayoran,” kata Anies yang dikutip redaksi.

Kawasan Kemayoran nantinya akan ditata menjadi ruang terbuka hijau yang sehat. Mereka akan berupaya untuk mewujudkan kualitas udara dan air yang lebih baik.

Kawasan Kemayoran akan menjadi salah satu pendukung dari kota sebesar Jakarta dalam rangka pengurangan efek rumah kaca.

“Ini merupakan kerja sama yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Anies.

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono mengatakan, UGM memiliki sumber daya berupa tenaga ahli, tenaga teknis dan mahasiswa untuk implementasi penataan kawasan Kemayoran. Mereka akan dilibatkan mulai dari pengumpulan data, perencanaan konsep dan berbagai tahapan lain.

Para ahli dari UGM juga akan diperbantukan kepada Pemprov DKI Jakarta dan Pengelola Kemayoran. UGM berharap agar kerjasama tersebut segera diimplementasikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

“Ada 23 hektare. Nanti akan segera ada diskusi antara Pemprov DKI, Pengelola Kemayoran dan tim dari kami (UGM) untuk menentukan langkah apa yang segera dilakukan,” kata Panut.

Direktur PPK Kemayoran, Medi Kristanto mengatakan, prinsipnya mereka ingin merubah anggapan jika kawasan Kemayoran adalah kawasan ekslusif namun menjadi kawasan inklusif. Nantinya semua orang bisa masuk dan saling berinteraksi dan bersosialisasi dengan suasana yang sejuk.

Baca Juga:Gelar Latihan Militer di Perairan Dekat Taiwan, Komando Tentara Pembebasan Rakyat: Amerika Serikat akan Hadapi Konsekuensi SeriusMahasiswa Terduga Simpatisan ISIS, Universitas Brawijaya: Termasuk Mahasiswa Cerdas, Kami Prihatin

“Kawasan Pusat Kemayoran nanti menjadi lebih familiar. Di sana ada hutan Kemayoran di mana jam 1 atau jam 2 (siang) masih terasa sejuk,” kata Medi. (*)

0 Komentar