Angkatan Laut AS Akui Simpan Video UFO yang Masih Dirahasiakan

Angkatan Laut AS Akui Simpan Video UFO yang Masih Dirahasiakan
Angkatan Laut AS telah mengklaim bahwa mereka memiliki video pesawat luar angkasa alien (UFO) tetapi mereka tidak dapat merilisnya secara publik, karena hal itu dapat membahayakan keamanan nasional. (AP)
0 Komentar

MILITER Amerika Serikat belakangan semakin terbuka mengenai fenomena UFO alias wahana terbang tak dikenal, bahkan membuka videonya. Terbaru, juru bicara Angkatan Laut AS mengakui bahwa mereka menyimpan video UFO lain yang masih dirahasiakan.

Akan tetapi, video itu belum akan dibeberkan ke publik. Pasalnya jika video UFO bersangkutan dipublikasikan, maka dikhawatirkan akan mengganggu keamanan nasional. Hal itu sebagai respons agar video tersebut dibuka berdasarkan aturan Freedom of Information Act (FOIA).

“Dibukanya informasi ini akan mengganggu keamanan nasional karena mungkin memberi para musuh informasi yang bergarga terkait operasional Departemen Pertahanan atau Angkatan laut, kelemahan dan atau kemampuannya,” sebut juru bicara AL AS.

Baca Juga:Teka-Teki Langit Kyiv di Ukraina Dipenuhi UFOSemakin Provokatif! Bjorka Klaim Presiden Jokowi Bakal Copot Menkominfo Johnny G Plate Berdasarkan Info Orang Dalam

Seperti dikutip delik.news dari Independent, tahun lalu Pentagon merilis beberapa video yang masih tidak dapat dijelaskan yang diambil oleh pilot angkatan laut terhadap objek UFO yang bergerak dengan kecepatan luar biasa, berputar dan menghilang secara misterius.

“Dari 143 insiden yang dicurigai, ada 18 kasus yang dianggap sebagai bentuk ‘pameran’ teknologi yang sangat canggih,” ujar laporan investigasi.

Pihak Angkatan Laut menyatakan bahwa video UFO yang sudah diakui oleh Pentagon merupakan kasus yang unik, karena sudah lebih dulu dipublikasikan di channel tidak resmi sehingga publik sudah tahu. Sedangkan video lainnya yang sejauh ini masih rahasia diputuskan tetap disimpan.

“Video yang dirilis itu banyak didiskusikan di domain publik, faktanya juga oleh media besar. Terkait besarnya informasi di domain publik terhadap video itu, maka dimungkinkan untuk merilisnya tanpa ada kerusakan lebih besar pada keamanan nasional,” sebut pihak Angkatan Laut. (*)

0 Komentar