ANDI Tenri Bilang Radisyah Melati, yang juga dikenal sebagai Bibie, mengaku kerap diminta ibunya, Indira Chunda Thita Syahrul, untuk menukarkan valuta asing. Hal itu terungkap dalam persidangan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo(SYL), Kasdi, dan M. Hatta.
Bibie dalam persidangan lebih sering menyatakan tidak ingat saat jaksa penuntut umum (JPU) menanyakan mengenai persoalan uang keluar masuk. JPU pun akhirnya membeberkan bukti rekening koran miliknya yang sudah disita penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“ART ibu saksi, Nurhabibah, pernah saudara minta nukerin uang ke valuta asing?” tanya JPU, Mayer Simanjuntak dalam sidang, Rabu (29/5/2024).
“Sepertinya pernah,” jawab Bibie.
“Sumber dari mana uang dollar?” tanya Mayer.
Baca Juga:Survey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan KetigaPersidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu Lama
“Kalau uang saya tukar itu pak, kadang punya ibu saya,” ujar Biebie.
“Dari kakek?” tanya Mayer.
“Saya enggak ingat,” ucap Bibie.
Mayer pun membeberkan bukti lain yang tertera dalam rekening koran Bibie, di mana terdapat uang masuk secara rutin tiap bulannya. Sejak 2021, kata mayer, ada uang masuk secara berkala tiap bulan Rp10 juta.
“Setahu saya, sebagai magang [di Kementan] itu,” ungkap Bibie.
Diketahui sebelumnya, Andi Tenri Bilang Radisyah Melati adalah cucu dari mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Namanya menjadi terkenal usai jadi saksi dalam sidang korupsi SYL yang berlangsung pada Senin, 27 Mei 2024.
Bibie datang bersama pamannya, Kemal Redindo Syahrul Putra alias Dindo, dan sang nenek, Ayunsri Harahap. Ketiganya hadir sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat SYL.
Dalam sidang tersebut, Bibie membantah menggunakan uang dari Kementerian Pertanian untuk membeli produk perawatan kecantikan. Dalam pernyataannya, Bibie menyatakan bahwa ia membayar sendiri dan tidak pernah meminta penggantian biaya dari Kementerian. (*)