Ancaman Resesi Global Akibat Konflik Rusia-Ukraina, Pemerintah Indonesia Harus Gerak Cepat Mengantisipasi

Ancaman Resesi Global Akibat Konflik Rusia-Ukraina, Pemerintah Indonesia Harus Gerak Cepat Mengantisipasi
Presiden Bank Dunia, David Mapas. (Foto: worldbank.org)
0 Komentar

Kenaikan harga gandum sebenarnya sudah terjadi selama dua tahun terakhir karena imbas pandemi COVID-19, seiring dengan kenaikan jenis komoditas lainnya. Namun, konflik Rusia dan Ukraina ikut memperburuk keadaan. Untung Indonesia memiliki negara pemasok gandum lain seperti Kanada,Argentina, dan Amerika Serikat untuk menutupi kebutuhan tanah air.

Badan Pusat Statistik  mencatat per 2021, impor terbesar Indonesia dari Rusia adalah besi baja sebagai bahan baku industri baja sebanyak. Jumlahnya 486 ton dengan nilai 326 juta dolar AS.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar mengatakan, pemerintah harus menjadi motor pendorong untuk menjaga kinerja industri dan mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi. Khususnya untuk sejumlah sektor yang bergantung pada bahan baku impor dari Rusia dan Ukraina

Baca Juga:Minat Relawan Asing Bergabung Bela Ukraina Tidak Surut, Mayoritas Veteran Irak hingga AfghanistanKritis Pedas Sikap Barat, Beri Rusia Sanksi tapi Tutup Mata Kejahatan Israel, Begini Sosok Richard Boyd Barrett

Menurutnya, saat ini pelaku industri sedang berjaga-jaga menunggu situasi yang lebih pasti dari konfik Rusia dan Ukraina. Sejumlah rencana untuk melakukan ekspansi usaha serta berinvestasi pun harus kembali ditunda. (*)

0 Komentar