Amerika Serikat-Inggris Lancarkan Serangan Udara di Sanaa

Amerika Serikat-Inggris Lancarkan Serangan Udara di Sanaa
Selain operasi gabungan dengan Inggris, Amerika Serikat juga melakukan serangan sepihak terhadap posisi dan persenjataan Huthi di Yaman © Handout / Komando Pusat AS (CENTCOM)/AFP
0 Komentar

AMERIKA Serikat dan Inggris telah melancarkan serangan udara di ibu kota Yaman, Sanaa, demikian laporan televisi Al Masirah yang berafiliasi dengan Houthi pada Sabtu malam (24/2).

Kendati demikian, laporan itu tidak merinci lebih lanjut terkait serangan tersebut.

Sementara itu, Kantor Kementerian Pertahanan AS di Pentagon menjelaskan melalui upaya terkoordinasi, AS dan Inggris bersama dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda dan Selandia Baru melancarkan serangan terhadap sasaran militer di wilayah yang dikuasai Houthi.

Baca Juga:3 Mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Tersambar Petir, Begini KronologinyaGugat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Warga Ampera Kota Cirebon: 117 Sertifikat Tanah Sah tapi Tak Berharga, Pemprov Jabar Diduga Maladministrasi

“Pasukan koalisi menargetkan delapan lokasi, termasuk fasilitas penyimpanan senjata bawah tanah Houthi, fasilitas gudang rudal, sistem nirawak penyerang udara satu arah, sistem pertahanan udara, sejumlah radar, dan satu helikopter, untuk kemudian mengganggu dan mengurangi kemampuan milisi Houthi yang didukung Iran dalam melakukan serangan yang tidak stabil dan sembrono terhadap kapal-kapal AS dan internasional yang transit secara sah di Laut Merah, Selat Bab AI Mandeb, dan Teluk Aden,” jelas Pentagon.

Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal kargo yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau mengangkut barang ke dan dari Israel di Laut Merah dan Teluk Aden.

Hal itu dilakukan sebagai ​​bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza yang digempur oleh pasukan Israel.

Dengan meningkatnya ketegangan akibat serangan gabungan AS dan Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman, kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka menganggap semua kapal AS dan Inggris sebagai sasaran militer yang sah. (*)

0 Komentar