Alokasi Anggaran Kelanjutan Pembangunan IKN Hanya Rp143 Miliar, Begini Penjelasan Sri Mulyani

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pe
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan)
0 Komentar

ANGGARAN infrastruktur dalam RAPBN atau Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025 sebesar Rp 400,3 triliun. Namun alokasi untuk kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun depan cuma Rp 143 miliar.

Kok bisa alokasi anggarannya sekecil itu? Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun buka suara menyampaikan alasannya.

Menurut Sri Mulayani anggaran tersebut merupakan baseline alias batas bawah. Artinya, Sri Mulyani menjelaskan, anggaran tersebut masih bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan IKN di era pemerintahan Prabowo Subianto nanti.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

“Di lihat IKN anggarannya masih kecil, karena itu jadi saya sampaikan semuanya (tidak hanya anggaran IKN) di baseline dan ini untuk memberikan otoritas kepada presiden terpilih untuk menentukan sesuai prioritas,” ujar Bendahara Negara itu dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2025 di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Sri Mulyani juga menyampaikan Presiden Joko Widodo telah bertemu dengan Prabowo membahas terkait anggaran 2025 Sidang Kabinet perdana di IKN Senin (12/8/2024). Dalam kesempatan itu, Prabowo juga telah menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan mega proyek IKN.

“Beliau punya komitmen. Namun karena beliau masih mau melihat seluruh APBN ini, ya nanti kita akan lihat, akan dialokasikan tambahan berapa,” kata mantan petinggi Bank Dunia itu.

Sri Mulyani menambahkan beberapa infrastruktur penting untuk bisa menarik investasi di IKN nanti akan menjadi prioritas. Tetapi untuk detail alokasinya ke kementerian/lembaga (KL) dan opsi lainnya akan menyesuaikan kesiapan institusi.

“Apakah ruangannya seberapa besar, bagaimana nanti akan dialokasikan melalui PUPR atau langsung OIKN itu nanti juga akan opsi-opsi yang akan kita sampaikan atau berdasarkan kesiapan institusinya,” tutur Sri Mulyani. (*)

0 Komentar