Aksi Black Lives Matter, Pentagon-White House Kritis

Aksi Black Lives Matter, Pentagon-White House Kritis
(Photo by Drew Angerer/Getty Images)
0 Komentar

Setelah malam protes di Washington pada Minggu lalu, Esper menarik beberapa unit tugas aktif, termasuk batalion polisi militer, ke pangkalan di luar ibu kota negara. Dia tidak pernah memerintahkan mereka untuk bertindak; hanya menempatkan mereka di dekat ibu kota untuk membuat Trump puas untuk saat ini, kata pejabat pertahanan senior itu. Pada Jumat (5/6), unit-unit tugas aktif terakhir dikirim pulang.

Sebelumnya, Trump kehilangan menteri pertahanan pertamanya, pensiunan Jenderal Marinir Jim Mattis, karena akumulasi keluhan, dan butuh waktu yang sangat lama untuk menggantikannya. Selama setengah tahun setelah Mattis mengundurkan diri pada Desember 2018, Pentagon dijalankan oleh tiga penjabat menteri pertahanan, rangkaian kepemimpinan interim terpanjang dalam sejarah Pentagon, sebelum Esper mengambil alih Juli lalu.

Minggu ini, Mattis mengungkapkan kekhawatiran Trump akan memiliterisasi tanggapannya terhadap protes jalanan di Washington dan di seluruh negeri.

Baca Juga:Begini Cara Mudah dan Cepat Gunakan WhatsApp WebBMKG Monitor Rentetan Gempa di Selat Sunda

Mattis menulis dalam esai untuk The Atlantic, menjaga ketertiban umum di saat kerusuhan sipil adalah tugas otoritas lokal yang paling memahami komunitas mereka dan bertanggung jawab atas mereka.

“Tanggapan seperti yang kita saksikan di Washington, DC dapat menciptakan konflik antara militer dan masyarakat sipil,” tulis Mattis.

Kekhawatiran yang dirasakan di antara para pemimpin Pentagon tercermin dalam Kepala Gabungan, Jenderal Mark Milley, yang secara pribadi menjangkau anggota Kongres dalam beberapa hari terakhir untuk membahas keprihatinan tentang penggunaan militer di jalan-jalan Amerika.

Milley belum angkat bicara di depan publik sejak dia menyebabkan keributan dengan bergabung dengan Esper dalam perjalanan dengan Trump melintasi Lafayette Square Senin (1/6) lalu. Polisi secara paksa mendorong para pengunjuk rasa damai agar menyingkir dari jalan tepat sebelum Trump dan rombongannya berjalan ke Gereja St. John, di mana Trump berpose dengan mengangkat Alkitab. (*)

0 Komentar