AKBP Arif Rahman Arifin Akui Tak Percaya Lihat CCTV Rumah Ferdy Sambo, Brigadir J Masih Hidup, Saat Diautopsi Pakai Kaus Merah Ternyata Berlumuran Darah

AKBP Arif Rahman Arifin Akui Tak Percaya Lihat CCTV Rumah Ferdy Sambo, Brigadir J Masih Hidup, Saat Diautopsi Pakai Kaus Merah Ternyata Berlumuran Darah
Empat terdakwa obstraction of justice atau perintangan penyidikan tewasnya Yoshua yakni Agus Nurpatria, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo dan Arif Rahman Arifin dihadirkan jaksa dalam sidang terdakwa Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, di PN Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022).
0 Komentar

“Setahu saya kausnya merah, ‘saya lihat (saat) diautopsi kausnya merah’. ‘Nggak, Abang, itu Yosua pakai kaus putih, saya tahu’,” kata Arif

Hakim lalu menunjukkan foto untuk memastikan sosok Yosua. Hakim menunjukkan foto Yosua sudah tewas ditembak.

Dalam foto, terlihat Yosua yang mengenakan baju putih tergeletak di lantai. Namun, akus putih yang dipakai Yosua menjadi merah karena darah yang keluar dari luka tembakan. Arif pun mengamini itu.

“Merah seperti ini yang Saudara maksud,” kata hakim.

“Siap,” jawab Arif.

Baca Juga:Kemlu China Akui Aparat Tangkap Reporter BBC Saat Liputan Protes Pembatasan Covid-19, China: Dia Tidak Mengaku JurnalisYanma: Surat Izin Pemakaian Senpi Brigadir J dan Bharada E Dikeluarkan atas Perintah Ferdy Sambo

Arif mengaku saat itu sangat kaget. Dia pun sempat tak menyangka Yosua masih hidup saat Ferdy Sambo datang ke rumah dinas Duren Tiga.

“Begitu Saudara Chuck menyampaikan masih hidup, ‘lho kok bisa’ saya bilang dalam hati,” ujarnya.

AKBP Arif Rahman Diperintah Hapus Foto Autopsi Brigadir J

Mantan Wakaden B Biro Paminal Propam Polri, AKBP Arif Rahman Arifin, mengaku diperintah untuk mengamankan autopsi jenazah Brigadir Yosua Hutabarat di RS Polri. Namun saat melakukan dokumentasi, Arif mengungkap ada arahan untuk menghapus semua foto hasil autopsi Yosua. Kenapa?

Hal itu diungkap Arif saat menjadi saksi sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer, Kuat Ma’ruf dan Bripka Ricky Rizal di PN Jaksel, Senin (28/11/2022). Mulanya, sehari usai Yosua dibunuh, Arif diminta Kombes Agus Nurpatria Adi pergi ke RS Polri dan berkoordinasi dengan Kabag Gakkum Provos saat itu, Kombes Susanto Haris.

“Tanggal 9, saya ditelepon Agus untuk ke Rumah Sakit Kramat Jati,” kata Arif.

“Apa yang disampaikan Agus?” tanya hakim.

“Agar ke rumah sakit nanti koordinasi dengan Kombes Susanto untuk pengamanan autopsi,” kata Arif.

Saat itu, Arif mendokumentasikan hasil autopsi Yosua. Namun, kata Arif, Kombes Susanto meminta semua dokumentasi itu dikirim.

“Jadi yang beliau sampaikan agar dokumentasi dikirimkan beliau,” kata Arif.

Baca Juga:Sadar Dibohongi Ferdy Sambo, Agus Nurpatria dan Hendra Kurniawan: Kita “Dikadalin”Bagaimana Demonstrasi Tuntut Xi Jinping Mundur Marak di China?

Tak hanya itu, Susanto juga meminta Arif menghapus seluruh foto autopsi Yosua di ponselnya. Alasannya saat itu, ada arahan informasi kasus Yosua ini dilakukan ‘satu pintu’.

0 Komentar