Ajak Alumni UGM Terlibat Aktif Dalam Persoalan Lokal, Kagama Bandung Raya: Stunting, Isu Lingkungan

Ajak Alumni UGM Terlibat Aktif Dalam Persoalan Lokal, Kagama Bandung Raya: Stunting, Isu Lingkungan
Ketua Kagama Bandung Raya Abdul Muhaimin (kiri) dan Ketua Kagama Cirebon Raya Heru Subagia (kanan)
0 Komentar

KETUA Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Ketua Kagama) Bandung Raya Abdul Muhaimin atau biasa disapa Lik Dul mendorong alumni UGM untuk berperan aktif dalam kemajuan daerah untuk dapat mengembangkan program-program unggulan yang membumi dan bermanfaat nyata bagi masyarakat.

“Kagama mendorong alumni UGM harus mampu memberikan kontribusi baik untuk almamater maupun untuk masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkapnya, Rabu (2/11).

Pesan itu disampaikan Abdul Muhaimin saat mengunjungi Kantor Kagama Cirebon Raya yang dikomandoi Heru Subagia yang juga menjabat sebagai Ketua Relawan Ganjar Pranowo (RGP) 2024 di jalan Bypass Soedarsono Cirebon.

Baca Juga:Heru Subagia Duga Ada Indikasi Agar Pihaknya Langgar Hukum, Aksi Gembok Bukan Ambil Alih Kantor DPD PAN Kabupaten CirebonDiplomasi Makan Siang Jokowi, Sosok Kontroversial Ini Bilang Kecewa

“Kagama harus memiliki program unggulan yang memotivasi keterlibatan semua anggota Kagama untuk berkontribusi secara nyata dalam menyelesaikan persoalan-persoalan lokal seperti persoalan inflasi, stunting, persoalan air, dan isu lingkungan, termasuk persoalan sampah,” katanya.

Dalam kunjungan tersebut, Lik Dul berharap Kagama memberikan perhatian khusus kepada Kagama muda untuk terlibat dalam kegiatan Kagama yang dianggap sebagai langkah penting dalam kaderisasi dan regenerasi.

Hal ini, kata dia, sesuai dengan tiga prinsip utama yang menjadi semangat penting Kagama, yakni kolaborasi, memperkuat kontribusi, dan konetivitas atau berjejaring.

Abdul Muhaimin menegaskan bahwa kolaborasi sejatinya tidak hanya terjadi di antara anggota Kagama, tetapi juga dengan semua elemen di luar Kagama.

“Kagama adalah keluarga, dan dalam keluarga terpancar semangat gotong royong dan persaudaraan. Nilai persaudaraan dan semangat sebagai keluarga menjadi spirit untuk membangun kolaborasi,” katanya.

Selain kolaborasi, kata dia, memperkuat kontribusi Kagama juga penting. Ibarat pohon, Kagama setelah tumbuh tinggi, berdaun, berbunga, dan berbuah lebat harus mampu berkontribusi bagi sekitarnya.

Abdul Muhaimin menegaskan bahwa Kagama harus mampu memberikan kontribusi baik untuk almamater maupun untuk masyarakat, bangsa, dan negara.

Baca Juga:Ilmuwan Pecahkan Misteri Benua Kuno yang HilangIsrael Akui Laporan Internal Soal Paksa Seluruh Warga Gaza Masuk Mesir

Berjejaring pada era digital dan global ini, menurut dia, sangat penting sebab Kagama tidak bisa melakukan semua hal secara sendiri.

Untuk itu, Abdul Muhaimin mendorong Kagama di seluruh Indonesia, termasuk Kagama Cirebon Raya, untuk memanfaatkan teman-teman Kagama di tingkat nasional, dan juga bekerja sama dengan alumni perguruan tinggi lain untuk memperkuat program-program yang dijalankan.

0 Komentar