Ada Ratusan Bayi Lahir dari Metode Surogasi Terjebak di Ukraina, Termasuk Puluhan Embrio Beku

Ada Ratusan Bayi Lahir dari Metode Surogasi Terjebak di Ukraina, Termasuk Puluhan Embrio Beku
Puluhan bayi hasil program ibu pengganti terlantar karena ditutupnya perbatasan Ukraina untuk membatasi penyebaran virus Corona. Foto/Russia Today
0 Komentar

ADA ratusan bayi yang lahir dari metode surogasi terjebak dalam kondisi perang di Ukraina. Selain bayi, puluhan embrio beku juga ikut terjebak di negeri yang tengah berseteru dengan Rusia tersebut. 

Embrio-embrio tersebut sejatinya akan dimasukkan ke dalam rahim ibu titipan. Praktek “menumbuhkan” janin di rahim orang lain ini disebut sebagai metode surogasi. Biasanya dilakukan oleh pasangan yang sulit untuk bisa hamil sendiri. 

Salah satu pekerja non-profit, Sam Everingham, saat ini tengah bekerja keras mempertemukan bayi-bayi surogasi itu, serta sejumlah embrio beku, dengan orang tua biologis mereka.

Baca Juga:Ada ‘Bisnis’ Sewa Rahim, Sisi Kelam di Tengah Perang UkrainaIngatkan Calon Pembeli, Pihak Promotor Konser Justin Bieber: Hati-hati Terhadap Berbagai Bentuk Penipuan

Membantu keluarga untuk masuk ke daerah perang demi bertemu dengan bayi mereka adalah hal yang sulit, sangat sulit,” kata Everingham, dikutip EuroNews Next.

Bisnis surogasi adalah hal yang legal di Ukraina. Ini karena negara tersebut punya aturan yang cukup longgar terkait surogasi.

Di banyak negara Eropa lainnya, termasuk di Inggris, ketika seorang bayi lahir dari metode surogasi, nama ‘ibu titipan’ akan dicantumkan dalam akta kelahiran. Apabila dia menikah, maka nama suaminya juga dicantumkan dalam akta kelahiran si bayi. Namun, di Ukraina, nama orang tua yang akan ditulis sebagai ayah dan ibu si bayi adalah pihak ‘penyewa’ rahim. Hal ini tentu akan lebih memudahkan apabila mereka ingin membuat paspor dan membawa pulang sang bayi.

Setiap tahun, menurut laporan BBC News, setidaknya ada 2.000 bayi yang lahir dari metode surogasi di Ukraina. Orang tua asli dari bayi-bayi itu kebanyakan berasal dari luar negeri, seperti Kanada, Italia dan China.

Ukraina juga punya lebih dari 50 klinik reproduksi dan ada banyak agen, alias pihak ketiga, yang menjembatani pasangan asing dalam mencari wanita yang mau menyewakan rahimnya.

Salah satu agensi terbesar bahkan dilaporkan memiliki 500 ‘ibu pengganti’ yang tengah mengandung bayi orang lain. Namun, nasib mereka kini sedang terkatung-katung karena perang yang terjadi di negeri itu.

0 Komentar