Ada Potensi Kenaikan Harga Komoditas Gula di Pasar Tradisional hingga Ramadan

Ada Potensi Kenaikan Harga Komoditas Gula di Pasar Tradisional hingga Ramadan
Ilustrasi
0 Komentar

KETUA Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri, mengatakan mulai terjadi kenaikan harga komoditas gula di pasar tradisional. Kendati kenaikan masih terbilang fluktuatif, tingkat harga gula saat ini sudah cukup tinggi.

“Memang belum ada kenaikan signifikan masih sekitar Rp14 ribu per kilogram (kg) tapi menurut kami ini tinggi,” ujar Mansuri.

Melihat pola pergerakan harga gula saat ini, Ikappi belum dapat memproyeksi apakah kenaikan harga gula akan terus berlanjut hingga Ramadan mendatang. Mengingat, Indonesia akan memasuki bulan Ramadan pada awal April di mana harga-harga pangan dipastikan meningkat.

Baca Juga:Harga Kedelai Impor Dipastikan Naik hingga Juli 2022, Tahu Tempe Bakalan Mahal?YLKI Beberkan Harga hingga Soal Akses Migor Jadi Keluhan Warga

“Kami belum mengecek detail mengenai itu, namun sejauh ini kenaikan harga rata-rata komoditas masih belum konsisten,” jelas Mansuri.

Melihat statistik Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga gula hingga Rabu (9/2/2022) sebesar Rp 15.550 per kilogram (kg) atau lebih tinggi 24,4 persen dari harga acuan pemerintah sebesar Rp 12.500 per kg.

Mendag Pastikan Minyak Goreng Harga Rp11.500 per Liter Sudah Masuk Ke Pasar TradisionalDirektur Bahan Pokok dan Penting, Kemendag, Isy Karim, menjelaskan, dari hasil pemantauan laporan pabrik gula BUMN dan swasta, total stok gula tersedia per akhir pekan pertama Januari 2022 mencapai 689.463 ton. Jumlah itu cukup untuk kebutuhan selama 2,65 bulan.

Sementara itu, sebagian besar pabrik gula baru akan melakukan giling pada Mei mendatang, diperkirakan baru masuk pasar di bulan Juni 2022. Situasi ini tetap akan memicu kenaikan harga jika tidak disiapkan antisipasi sejak dini, yakni importasi gula.

“Memang, akan terjadi potensi kenaikan harga menjelang Ramadan dan Lebaran apabila pasokan gula impor tidak segera masuk pasar,” ungkap Isy Karim.

Ia menjelaskan, Kemendag sejak awal tahun telah menerbitkan Persetujuan Impor (PI) gula mentah yang akan direalisasikan mulai awal Februari. “Maka, potensi kekosongan gula sebelum masuk musim giling tidak akan terjadi,” tukasnya. (*)

0 Komentar