Ada 3 Kelurahan di Kota Salatiga Alami Kekeringan, Ini yang Dilakukan BPBD Salatiga

Roy Anjar. Kepala Badan Penanggung Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga
Roy Anjar. Kepala Badan Penanggung Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga
0 Komentar

MUSIM kemarau kali ini sudah ada tiga kelurahan di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) yang mengalami kekeringan.

Tiga wilayah tersebut adalah Kelurahan Noborejo, Kelurahan Kumpulrejo, dan Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo.

Kepala BPBD Kota Salatiga Roy Anjar mengaku, sampai dengan Jumat (2/8/2024) pihaknya sudah melakukan droping air di tiga titik tersebut sebanyak tujuh kali.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

Permintaan dropping air diperkirakan akan semakin meningkat, setelah lama Kota Salatiga tak diguyur hujan.

“Kemarin yang sudah minta untuk droping air di Bendosari, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo,” kata Roy.

Diakuinya, tiga wilayah di Kecamatan Argomulyo itu memang menjadi titik yang sering kali mengalami kekeringan saat musim kemarau.

Sehingga pihaknya juga sudah mengantisipasinya dengan selalu merespon cepat masyarakat yang membutuhkan dropping air bersih.

“Jika ada masyarakat yang membutuhkan air bersih, bisa langsung menghubungi BPBD maupun Lurah setempat,” katanya.

Dijelaskan, untuk tahun ini diperkirakan musim kemarau akan berlangsung cukup panjang. Hal itu berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan, intensitas hujan rendah.

“Menurut BMKG puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus ini sampai dengan September,” ungkap Roy.

Baca Juga:Demonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah KorbanKomnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo

Untuk mengantisipasi itu, lanjut Roy, pihaknya mengimbau agar masyarakat mulai menghemat air. Terutama pada titik-titik yang rawan kekeringan.

“Selain itu juga untuk berhati-hati adanya kebakaran. Jika membakar sampah jangan ditinggal begitu saja. Pastikan sudah benar-benar padam jika ditinggalkan,” tutup Roy. (*)

0 Komentar