Abu Janda Bela Pendeta Saifuddin, Menko Mahfud MD Dukung Polri Usut Kasus Provokasi Antar Umat Beragama

Abu Janda Bela Pendeta Saifuddin, Menko Mahfud MD Dukung Polri Usut Kasus Provokasi Antar Umat Beragama
Saifuddin Ibrahim (Foto tangkapan layar saifuddin ibrahim)
0 Komentar

Terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya bakal mendalami viralnya video Saifuddin. “Polri khususnya Dit Siber Bareskrim akan mendalam isi konten video tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu, 16 Maret. 

Dalam video yang beredar, Saifuddin Ibrahim meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat Al-Qur’an. Alasannya ayat-ayat itu dianggap penyebab terjadinya radikalisme. Pernyataan yang kontroversial itu bermula ketika Saifuddin Ibrahim mendukung keputusan Menag perihal aturan volume azan. 

“Saya sudah berulang kali mengatakan kepada menteri agama, dan ini adalah menteri agama yang saya kira toleransi dan damai tinggi terhadap minoritas,” buka Syaifuddin Ibrahim.  

Baca Juga:3 Hari Pencarian, Akhirnya Tim SAR Temukan Bocah Kelas 6 SD yang Tenggelam di Kali Banjir Kanal BaratMarina Ovsyannikova yang Nekat Bawa Poster Anti-Perang Saat Live TV Milik Kremlin Kini Khawatir Keselamatannya

Selain mendukung, Saifuddin Ibrahim juga menyarankan Menag mengevaluasi kurikulum sekolah berbasis Islam hingga Pesantren. Sebab, kurikulum itu menjadi sumber kekacauan.

“Atur juga kurikulum yang ada di madrasah, hingga perguruan tingi. Karena sumber kekacuan itu dari kurikulum yang tidak benar. Bahkan kurikulum di Pesantren jangan takut dirombak pak,” ungkap Saifuddin. 

“Karena pesantren itu bisa melahirkan kaum radikal. Seperti saya ini dulunya radikal. Saya pernah ngajar di Pesantren, jadi saya ngerti pak,” sambungnya. 

 Bahkan, untuk mencegah orang-orang terhindar dari paham radikalisme, Syaifuddin menyarankan Menag untuk menghapus 300 ayat dari Alquran.  

“Kalau perlu pak 300 ayat Alquran yang menjadi pemicu hidupnya intorelan atau radikalisme itu dihapus pak. Karena sangat berbahaya,” kata Saifuddin. (*)

0 Komentar