79 Tahun Indonesia Merdeka: Literasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Suasana Ruang Perpustakaan Kota Salatiga di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, Jalan Adisucipto N
Suasana Ruang Perpustakaan Kota Salatiga di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, Jalan Adisucipto No 7 Kota Salatiga. (Foto. Josua Gian A)
0 Komentar

Berdasarkan data survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan angka buta huruf penduduk berumur 10 tahun sebesar 3,18 persen yang merupakan angka terendah dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Angka ini turun sebesar 3,26 persen dibandingkan pada 2011. Adapun angka buta huruf tertinggi itu terjadi pada 2011 sebesar 6,44 persen.

Angka buta aksara yang tergolong tinggi melebihi kisaran 5 persen pada 2023 tersebar di lima wilayah dari 34 provinsi di Indonesia. Kelima provinsi tersebut adalah Provinsi Papua (15,12 persen), Provinsi Nusa Tenggara Barat (9,79 persen), Provinsi Jawa Timur (5,83 persen), Provinsi Sulawesi Selatan (5,62 persen), dan Provinsi Jawa Tengah (5,18 persen).

Tingginya angka buta huruf di Papua disebabkan beberapa faktor, salah satunya yakni rendahnya kualitas pendidikan dari segi kualitas sarana dan prasarana dalam mendukung kegiatan belajar mengajar dan media pembelajaran di sekolah.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

Selain itu, faktor lainnya yakni tingkat kehadiran dan keaktifan guru dalam kegiatan belajar mengajar dinilai sangat minim terutama pada jenjang sekolah dasar. Hal ini berdampak pada murid lulusan sekolah dasar banyak yang ditolak ketika mendaftar ke jenjang sekolah menengah pertama karena belum memiliki kemampuan membaca dengan baik.

Provinsi Sulawesi Utara tercatat dalam tiga tahun terakhir berhasil mempertahankan angka buta huruf terendah di Indonesia yakni sebesar 0,21 persen. Wilayah dengan angka buta huruf terendah kedua yakni DKI Jakarta sebesar 0,28 persen.

Memperingat HUT ke-1.274 Kota Salatiga dan HUT ke-79 Republik Indonesia, serta dalam rangka mempromosikan literasi, sastra dan seni, serta untuk memfasilitasi pertemuan antara penulis, pembaca, dan komunitas penggemar sastra, Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menyelenggarakan Festival Literasi (Salatiga LitFest 2024) pada 14 hingga 16 Agustus 2024 bertempat di Gedung Korpri.

Demikian keterangan tertulis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Salatiga yang diterima delik, Jumat (2/8) dengan mengusung tema “Literacy for a better future” diharapkan kegiatan ini akan meningkatkan literasi masyarakat Kota Salatiga dan dapat membawa dampak yang positif.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Kota Salatiga untuk ikut meramaikan dan berpartisipasi dalam pagelaran festival literasi ini. Literasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks sosial, literasi mendorong partisipasi aktif dalam masyarakat. Masyarakat lebih mampu berkontribusi dalam diskusi publik dan mengambil bagian dalam kegiatan komunitas apabila memiliki tingkat literasi yang baik,” ungkap Sri Sarwanti, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, dalam keterangan tertulisnya.

0 Komentar