7 Dampak Buruk Langsung Tidur Setelah Sahur, Jangan Dilakukan

7 Dampak Buruk Langsung Tidur Setelah Sahur, Jangan Dilakukan
Ilustrasi/pegipegi.com
0 Komentar

SELAMA Ramadan, tidak sedikit orang yang langsung tidur usai menyantap sahur karena tidak kuat menahan kantuk. Rupanya hal ini berbahaya untuk dilakukan.

Jika langsung tidur setelah sahur, ini dapat mengganggu pencernaan karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk mencerna makanan. Tidak hanya itu, tidur setelah sahur juga akan menyebabkan masalah serius lainnya.

Berikut 7 dampak buruk langsung tidur setelah sahur, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber:.

Refluks/GERD

Baca Juga:Ada Apa dengan Google Maps? Dikabarkan Departemen Kehakiman AS Buka Kembali Penyelidikan Unit Alphabet IniSempat Terkejut, Kesaksian Aburizal Bakrie Saat Dselamatkan Terawan Lewat Metode ‘Cuci Otak’

Orang yang langsung tidur setelah menyantap sahur kebanyakan akan mengalami refluks asam atau istilah medisnya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Ini terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya. Biasanya disebabkan oleh pengaruh gravitasi yaitu perubahan posisi menjadi telentang.

Posisi telentang atau miring menyebabkan makanan tidak dapat dicerna lambung dan malah naik ke kerongkongan. GERD biasanya dipicu karena tubuh tidak dalam posisi tegak, yakni posisi ideal untuk mencerna makanan. Jika terlentang,

Gejala refluks biasanya mulai dari dada dan tenggorokan terasa panas, mual, bersendawa, dan mulut pahit. Orang disarankan untuk menunggu makanan hingga tuntas tercerna setidaknya tiga jam sebelum tidur.

Meningkatkan asam lambung

Tidak hanya GERD, langsung tidur setelah sahur dapat meningkatkan asam lambung. Ini juga terjadi karena makanan tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh.

Gejala yang dirasa saat asam lambung yakni nyeri di sekitar lambung atau perut kiri atas. Bisa juga terasa sensasi panas di dada.

Sakit tenggorokan

Langsung tidur setelah sahur juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Sensasi panas tidak hanya dirasakan di dada, tetapi juga di daerah tenggorokan. Ini merupakan efek lanjutan refluks asam atau GERD. Jika kondisi dibiarkan, ini akan menyebabkan peradangan.

Sembelit

Selain dampak GERD hingga sakit tenggorokan, tidur setelah sahur juga dapat menyebabkan sembelit. Sebab pengosongan lambung membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga jam setelah makan, tetapi dengan posisi berbaring dapat menghambat proses tersebut.

Baca Juga:Google Sebut Peretas Rusia Coba Tembus Jaringan NATO dan Militer Negara Eropa TimurLippo Cikarang Milik Mochtar Riady Targetkan Prapenjualan Rp1,4 Triliun di 2022

Jika ini terus-terusan terjadi dapat memicu sembelit atau kesulitan buang air besar. Untuk mencegahnya, orang perlu mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan kafein, serta disarankan perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran.

0 Komentar