6 Sesar Aktif Mengelilingi Jawa Barat, Berikut Penjelasan Pakar

6 Sesar Aktif Mengelilingi Jawa Barat, Berikut Penjelasan Pakar
Jawa Barat diapit ancaman gempa Megathrust di zona laut, dan 6 sesar aktif di daratan. /Jabarprov.go.id /
0 Komentar

JAWA Barat merupakan daerah yang berbatasan dengan ibu Kota Jakarta. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta, sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia.

Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi yang kompleks dimana wilayah utara dataran rendah, sementara wilayah tengah dan selatan merupakan daerah pegunungan.

Beberapa gunung api yang tercatat di Jawa Barat antara lain, Gunung Ciremai (di Kuningan dan Majalengka), Gunung Guntur (di Garut), Gunung Galunggung (di Tasikmalaya dan Garut), Gunung Gede (di Cianjur, Bogor dan Sukabumi), dan Gunung Salak (di Sukabumi dan Bogor).

Baca Juga:Jakarta Terancam Gempa Akibat Pergerakan Sesar Balibis Terbukti AktifHari Ini Penandatanganan Piagam PBB, Ini Isi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa

Sementara itu, di Jawa Barat sendiri tercatat ada enam patahan atau sesar aktif di yang hingga kini diprediksi masih terus bergerak.

Keenam sesar atau patahan itu adalah Sesar Lembang, Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Garsela, Sesar Cipamingkis, dan Sesar Citarik.

Semua gunung api dan patahan atau sesar aktif itu berpotensi menyebabkan gempa atau guncangan di Jawa Barat yang bisa menimbulkan bencana.

Belum lagi ancaman dari selatan Pulau Jawa. Dimana terdapat potensi gempa subduksi atau Megathrust yang diprediksi mencapai magnitudo 8,7 dan berpotensi menyebabkan tsunami.

Kedua potensi gempa baik dari laut maupun darat itu harus diantisipasi dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk persiapan mitigasi yang efektif.

Jika melihat posisi Jawa Barat yang diapit sumber potensi dari laut maupun darat, tentu menjadikan provinsi ini terlihat riskan terjadi gempa.

Namun, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Daryono, meminta masyarakat agar jangan salah terima atau salah persepsi mengenai Megathrust seolah-olah akan terjadi dalam waktu dekat.

Baca Juga:Hari Ini Bertolak ke Munich, Misi Perdamaian Jokowi Sambangi Zelensky dan PutinDirjen IKP Kominfo Tegaskan Dewan Pers Satu-satunya Lembaga yang Lakukan Sertifikasi Jurnalis

“Tetaplah beraktivitas di pantai, mencari ikan, berdagang, dan bertamasya,” cuitnya melalui akun Twitter pribadinya, @DaryonoBMKG, Senin, 24 Januari 2022, malam.

https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1485512128253825028?t=j0dFfWXK0l3CSaM6Sa7qbQ&s=19

Satu jam kemudian ia kembali menulis di Twitter-nya, bahwa pembahasan mengenai gempa di zona Megathrust bertujuan untuk persiapan mitigasi sehingga dapat mengurangi risiko di masa depan.

0 Komentar