5 Janji Istimewa Jokowi di Hadapan Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia

5 Janji Istimewa Jokowi di Hadapan Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia
Presiden Jokowi menghadiri pembukaan silaturahmi nasional Apdesi di Istora Senayan, Jakarta/tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
0 Komentar

PRESIDEN Joko Widodo memberi sejumlah janji istimewa kepada Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) dalam acara silaturahmi nasional Apdesi di Istora Senayan.

Di hadapan para kepala desa, Jokowi menjanjikan lima hal. Pertama, Jokowi berjanji akan menaikkan dana operasional bagi desa sebesar 3 persen dari total anggaran. Pada tahun ini, negara menggelontorkan dana desa sebesar Rp468 triliun.

“Pak Surta (Ketua Apdesi) minta Pak Kalau bisa ya 4 persen atau 5 persen dari total anggaran. Ndak, ndak, ndak. Untuk yang pertama saya berikan tiga persen. Nanti tahun berikut bisa ke 4 atau 5 persen. Ini tolong dicatat,” kata Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 29 Maret.

Baca Juga:Donald Trump Minta Valdimir Putin Bongkar Skandal Keluarga Joe BidenRangkaian TIIWG G20 di Solo, Kapolda Jateng Jamin Keamanan

Kedua, Jokowi menyetujui aspirasi pemerintah desa agar dana desa yang dialokasikan untuk bantuan langsung tunai (BLT) warga diberikan maksimal 40 persen. Sehingga, kepala desa bisa menggunakan anggaran yang ada untuk keperluan lain yang mendesak.

“Berkaitan dengan BLT desa, tadi Pak Ketua Apdesi, menyampaikan jangan minimal 40 persen tapi maksimal 40 persen. Ya, saya setuju,” ujar Jokowi.

Ketiga, Jokowi menginstruksikan anak buahnya untuk mempermudah prosedur pembuatan surat pertanggungjawaban (SPJ) desa yang dibuat oleh kepala desa. Jokowi mengaku sependapat dengan keluhan Apdesi bahwa pembuatan SPJ begitu ruwet.

“Pak Mendagri ini coba diurus dengan Kementerian Keuangan agar yang namanya SPJ itu tidak ruwet-ruwet, lah. Nanti para kepala desa tidak ngecek jalan, tidak ngecek irigasi, tidak ngecek posyandu, malah urusan buat SPJ saja. Saya tuh lihat SPJ pusing juga. Saya saja yang lihat pusing, apalagi yang melaksanakan,” urai Jokowi.

Keempat, Jokowi memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengganti stempel pemerintah desa menjadi gambar burung garuda sebagai lambang negara.

“Mengenai stempel. Saya terus terang juga baru tahu, diberi tahu Pak Surta. Kaget juga saya. Pak Mendagri, ini dibuatin saja instruksi Mendagri, capnya pakai burung garuda. Itu memang lambang negara kita, kok,” tuturnya.

Kelima, Jokowi berjanji pemerintah akan menyalurkan gaji kepala desa dari tiga bulan sekali menjadi satu bulan sekali. Hal ini merupakan pengabulan atas permintaan Apdesi.

0 Komentar