4 Jurus! Erick Thohir Sebut Agenda Besar BUMN di 2022

4 Jurus! Erick Thohir Sebut Agenda Besar BUMN di 2022
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)
0 Komentar

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan akan mengoptimalisasi peran perusahaan pelat merah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Erick menyebutkan ada empat agenda besar yang disiapkan untuk BUMN membantu pertumbuhan ekonomi.

“Seperti yang disamapaikan Ibu Menkeu, Kita harus optimis Indonesia akan tumbuh sampai 2045. Ini penting pertumbuhan harus dijaga konsistensinya. Ada 4 agenda besar yang terus didorong untuk BUMN,” kata Erick dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).

Empat agenda tersebut, yaitu pertama, melalukan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Kedua, membuka potensi ekonomi digital Indonesia. Ketiga, membangan sistem finansial yang kompetitif dan sangat firendly dengan investor domestik dan luar negeri. Keempat, meningkatkan skill labour, meningkatkan profesionalisme menyesuaikan dengan disrupsi digital.

Baca Juga:Jalan Buntu, NATO: Rusia Ukraina Tidak Miliki KeunggulanChina Agresif Unjuk Kekuatan Militernya di LCS

“Presiden sudah statement nikel bauksit harus diprioritaskan di Indonesia. Kami mendukung roadmap berjalan, kami lakukan bagaimana nikel harus diproses dengan multinational partner dan melibatkan para pengusaha di Indonesia. Salah satunya pembangunan EV baterai dengan LG, kita juga tidak dikotomi harusnya 1 negara, kerjasama dengan CITL dan turunan dari EV baterai ini penting kita ingin pastikan sehingga pembukaan lapangan kerja tetap ada di Indonesia,” kata Erick.

Terkait dengan potensi ekonomi digital, kata Erick, potensi ekonominya bisa tumbuh 8 kali lebih cepat dibanding PDB. Ini merupakan potensi yang luar biasa, pada 2030 nilainya mencapai Rp 4.300 triliun.

“Ini potensi yang amat harus diperhatikan selain SDA. Kalau dilihat di ASEAN kita terbesar dan akan terus tumbuh secara marketnya. Artinya inovasi investasi di starup harus dibalance kepada Indonesia tidak hanya menjadi market,” tegas Erick. (*)

0 Komentar