350 Biksu Kirab Sesembahan Peringatan Tri Suci Waisak 2568, Jalan dari Mendut ke Borobudur

Para biksu dan umat Buddha melakukan kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. ANTARA/Heru Suyitno
Para biksu dan umat Buddha melakukan kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. ANTARA/Heru Suyitno
0 Komentar

SEBANYAK 350 biksu dari berbagai wilayah mengikuti kirab sesembahan Peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE pada Kamis (23/5/2024). Rombongan kirab tersebut berjalan dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, Magelang.

Selain para bikkhu, Koordinator Humas Waisak Nasional 2568 BE, Eric Fernando, menyatakan jika prosesi kirab Waisak tersebut juga diikuti oleh ribuan umat Buddha dari berbagai wilayah.

“Bikkhu Sangha yang ikut dalam kirab ini kurang lebih ada 350, sementara untuk umat kurang lebih ada 25 ribu hingga 30 ribu umat yang tergabung dalam prosesi kirab Waisak,” kata Eric (23/5).

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Berdasarkan pantauan, rombongan kirab mulai berjalan dari Candi Mendut sekitar pukul 13.47 WIB. Mereka kemudian berjalan dengan jarak tempuh lima kilometer hingga Candi Borobudur.

Sepanjang perjalanan rombongan kirab, masyarakat sekitar dari berbagai kalangan usia terlihat antusias menonton gelaran kirab. Mereka ikut bersorak ketika para biksu mencipratkan air berkah sembari berdoa.

Prosesi kirab Waisak sepanjang lima kilometer tersebut dilakukan untuk membawa sesembahan yang akan digunakan dalam Upacara Detik-detik Waisak di Candi Borobudur pada Kamis malam nanti.

Eric Fernando mengatakan kirab Waisak tahun ini membawa dua barang penting dalam Upacara Detik-detik Waisak, yakni api dharma dan air berkah.

“Ini [api dharma dan air berkah] kami bawa ke Candi Borobudur untuk dijadikan sarana puja menyangkut Detik-detik Waisak,” ujar Eric.

Sebelum dibawa untuk prosesi Detik-detik Waisak, api dharma yang diambil dari situs Api Abadi di Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah dan air berkah yang diambil dari mata air Umbul Jumprit, Tegalrejo, Temanggung terlebih dahulu disakralkan secara Buddha di Candi Mendut.

“Yang kami bawa, mulai dari api dharma dari Api Abadi Mrapen yang telah disakralkan di Candi Mendut, kemudian air berkah Umbul Jumprit, Temanggung yang juga kami sakralkan di Candi Mendut, beserta hasil bumi seperti hasil panen,” ujarnya menjelaskan.

Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT

Kirab yang dilaksanakan pada Kamis siang tersebut merupakan salah satu rangkaian Peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 yang telah dilakukan sejak Senin (21/5/2024) lalu.

Selama tiga hari rangkaian peringatan Tri Suci Waisak tersebut, umat Buddha dari berbagai daerah berkumpul untuk merayakan peringatan kelahiran, kecerahan, dan meninggalnya Buddha Gautama tersebut.

0 Komentar