3 Tewas 11 Terluka dalam Penembakan Massal Terbaru di AS

3 Tewas 11 Terluka dalam Penembakan Massal Terbaru di AS
Peta Philadelphia menunjukkan South Street. (AFP)
0 Komentar

TIGA orang tewas dan 11 lain luka-luka setelah beberapa pelaku melepaskan tembakan ke kerumunan di jalan yang sibuk, Sabtu (4/6) malam, di kota Philadelphia, Amerika Serikat. Rentetan malam hari itu menjadi penembakan massal terbaru yang mengguncang AS.

AS dalam cengkeraman epidemi kekerasan senjata yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Padahal anggota parlemen berebut cara untuk mengurangi pembantaian yang merenggut beberapa ribu nyawa orang Amerika tahun ini.

Inspektur Polisi Philadelphia DF Pace mengatakan kepada wartawan bahwa dua pria dan seorang wanita tewas. Petugas yang menanggapi insiden itu mengamati beberapa penembak aktif yang menembak ke arah kerumunan.

Baca Juga:Tren yang Sudah Lama, 3 Pemicu Penembakan Massal di Amerika SerikatVladimir Putin Ingatkan Amerika Serikat, Rusia Akan Serang Target Baru Jika Barat Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

“Anda dapat membayangkan ada ratusan orang yang menikmati South Street, seperti yang mereka lakukan setiap akhir pekan, ketika penembakan ini terjadi,” kata Pace.

Banyak petugas yang berpatroli di kawasan kehidupan malam yang populer sudah berada di tempat kejadian ketika tembakan pertama terdengar. Pengerahan polisi itu digambarkan Pace sebagai hal yang standar untuk daerah itu pada malam akhir pekan musim panas.

Seorang petugas yang merespons menembaki salah satu penembak. Pelaku lantas menjatuhkan senjatanya dan melarikan diri. Tidak jelas pria itu tertembak, kata Pace, atau tidak.

Media lokal melaporkan bahwa tidak ada penangkapan yang dilakukan. Pada Minggu (5/6) pagi jalan-jalan tempat kekacauan meletus tetap ditutup. Pace mengatakan dua pistol semiotomatis dan satu dengan magasin yang diperpanjang, ditemukan di tempat kejadian.

Dia menambahkan bahwa polisi harus menunggu sampai pagi untuk meninjau rekaman pengawasan dari bisnis terdekat yang tutup pada Sabtu malam. Pace menggambarkan penyelidikan itu belum final karena masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Amerika Serikat telah diguncang oleh serangkaian penembakan massal dalam beberapa pekan terakhir, termasuk sekolah di Uvalde, Texas, gereja di California, toko kelontong di New York, dan rumah sakit di Oklahoma. Insiden tersebut secara kolektif telah menyebabkan puluhan orang tewas.

Bystander Joe Smith, 23, mengatakan kepada The Philadelphia Inquirer bahwa pikirannya telah melintas ke insiden baru-baru ini ketika dia mendengar tembakan pertama terdengar pada Sabtu.

0 Komentar