DENSUS 88 Antiteror Polri berhasil melakukan penangkapan signifikan menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Tindakan ini merupakan bagian dari upaya pengamanan nasional untuk menjaga stabilitas dan ketertiban umum. Sebanyak tujuh terduga teroris berhasil diamankan dalam operasi tersebut di beberapa wilayah Indonesia.
Para terduga teroris ini diidentifikasi sebagai bagian dari dua kelompok radikal berbeda, yaitu Negara Islam Indonesia (NII) dan Ansharuh Daulah (AD). Penangkapan ini menunjukkan kesiapsiagaan aparat dalam menghadapi potensi ancaman terorisme. Lokasi penangkapan tersebar di Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Papua.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengonfirmasi bahwa penegakan hukum dilakukan berdasarkan peran masing-masing individu dalam struktur organisasi terlarang tersebut. Upaya ini menjadi bukti komitmen Polri dalam memberantas jaringan terorisme di Tanah Air.
Kelompok Teroris di Balik Penangkapan Nataru
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Densus 88 Antiteror Polri berhasil mengidentifikasi afiliasi dari tujuh terduga teroris yang diamankan selama periode Nataru 2025/2026. Dua tersangka di antaranya merupakan anggota aktif dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang ditangkap di wilayah Sumatera Utara. Penangkapan ini menargetkan individu yang memiliki peran penting dalam struktur organisasi NII.
Selain itu, lima terduga teroris lainnya diketahui berafiliasi dengan kelompok Ansharuh Daulah (AD), yang dikenal sebagai pendukung ISIS. Kelompok ini secara aktif menyebarkan propaganda dan seruan untuk melakukan aksi terorisme di berbagai platform. Penangkapan terhadap anggota Ansharuh Daulah ini merupakan langkah preventif yang krusial.
Para terduga teroris dari Ansharuh Daulah diamankan di lokasi terpisah yang mencakup DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua. Penyebaran lokasi penangkapan menunjukkan bahwa jaringan teroris memiliki jangkauan yang luas. Densus 88 terus memantau pergerakan dan aktivitas kelompok-kelompok radikal ini demi keamanan nasional.
Capaian Densus 88 Sepanjang 2025
Selain penangkapan teroris Nataru, Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri Komjen Pol. Syahardiantono, dalam Rilis Akhir Tahun 2025, memaparkan sejumlah keberhasilan Densus 88 sepanjang tahun 2025. Salah satu capaian menonjol adalah pengungkapan jaringan radikalisme yang menargetkan anak di bawah umur melalui rekrutmen daring. Kasus ini melibatkan lima tersangka teroris dengan target 110 anak di 23 provinsi.
