Kedua negara juga belakangan bersaing dalam pengaruh politik dan ekonomi di kawasan Timur Tengah dan Laut Merah, meskipun tetap memiliki hubungan erat dan sama-sama anggota OPEC.
Hingga kini, UEA belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan Arab Saudi.
Menanggapi serangan tersebut, Dewan Kepresidenan Yaman yang didukung Arab Saudi mengumumkan keadaan darurat nasional. Dewan tersebut secara resmi mengakhiri kerja sama keamanan dengan Abu Dhabi dan memerintahkan seluruh pasukan UEA untuk meninggalkan wilayah Yaman dalam waktu 24 jam.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Selain itu, diberlakukan larangan selama 72 jam terhadap seluruh penyeberangan perbatasan, serta akses ke bandara dan pelabuhan laut di wilayah yang mereka kuasai, kecuali yang mendapat izin langsung dari Arab Saudi.
Langkah-langkah ini menandai putusnya hubungan keamanan antara pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dengan Abu Dhabi, sekaligus memperdalam perpecahan di antara kekuatan anti-Houthi.
Apa dampak penguasaan Mukalla?
Mukalla terletak di Provinsi Hadramout, wilayah strategis yang dalam beberapa hari terakhir direbut oleh STC setelah menyingkirkan pasukan National Shield Forces yang didukung Arab Saudi. Kota pelabuhan ini berjarak sekitar 480 kilometer timur laut Aden, pusat kekuasaan pasukan anti-Houthi sejak ibu kota Sanaa jatuh ke tangan pemberontak Houthi pada 2014.
Analis Yaman, Mohammed al-Basha, menilai situasi ini akan memicu eskalasi terukur dari kedua pihak.
“Saya memperkirakan eskalasi yang dikalibrasi dari kedua belah pihak. STC yang didukung UEA kemungkinan akan merespons dengan mengonsolidasikan kendali,” ujarnya. Namun, ia menambahkan bahwa aliran senjata dari UEA kemungkinan akan terhambat karena Arab Saudi menguasai wilayah udara.
Ketegangan ini terjadi di tengah meningkatnya instabilitas regional, termasuk konflik yang memburuk di Sudan, di mana Saudi dan UEA juga mendukung pihak yang berlawanan, serta langkah Israel yang mengakui Somaliland sebagai negara merdeka. Langkah tersebut memicu ancaman dari kelompok Houthi yang menyatakan siap menyerang kepentingan Israel di kawasan tersebut.
Hingga saat ini, situasi di Mukalla masih tegang, dan kekhawatiran akan meluasnya konflik antar sekutu lama di kawasan terus meningkat.
