Taiwan Rilis Rekaman Jet Tempur F-16V Kunci Radar Shenyang J-16 PLA Milik China

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan merilis jet tempur F-16V Block 20 mengunci pergerakan J-16 China.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan merilis jet tempur F-16V Block 20 mengunci pergerakan J-16 China.
0 Komentar

KEMENTERIAN Pertahanan Nasional Taiwan pada Senin (30/12/2025), merilis rekaman yang menunjukkan jet tempur Angkatan Udara dan kapal Angkatan Laut melacak pesawat dan kapal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) selama latihan militer China yang sedang berlangsung. Bahkan, jet tempur Taiwan mampu mengunci radar jet China.

Taipei tidak merespons dengan kata-kata saat kapal perang dan pesawat tempur PLA bergerak ke posisi di sekitar Taiwan untuk latihan skala besar terbaru Misi Keadilan 2025. Beberapa jam setelah Beijing mengumumkan dimulainya latihan gabungan yang melibatkan latihan tembak langsung dan simulasi kendali pelabuhan dan jalur laut penting, Kementerian Pertahanan Nasional merilis video singkat namun disusun dengan cermat.

Rekaman itu tidak dramatis, tetapi pesannya jelas: Taiwan sedang mengawasi, dan dapat menyerang tanpa peringatan. Video singkat itu berjudul “Taiwan yang Tangguh. Pertahanan yang Teguh” yang beredar di media sosial, menurut CNA.

Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar

Kementerian juga mengungkapkan rekaman yang menunjukkan F-16V Block 20 Angkatan Udara melacak Shenyang J-16 PLA dan fregat kelas Cheng Kung Angkatan Laut, Tian Dan, memantau fregat Tipe 054A Angkatan Laut PLA, Anyang. Langkah itu sebagai tanggapan terhadap latihan militer gabungan China Misi Keadilan 2025.

Jet F-16V Taiwan menggunakan AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod untuk memantau J-16 China. Gambar yang sebelumnya dirilis selama latihan “Joint Sword–2024A” PLA menunjukkan bahwa F-16 dapat mempertahankan penargetan sambil bermanuver.

Shu Hsiao-huang, seorang peneliti madya di Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional, mengatakan, AN/AAQ-33 adalah sensor pasif yang tidak memancarkan sinyal. Artinya pesawat PLA mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang dilacak atau dikunci.

Dikutip dari Taiwan News, pada jarak yang tepat, rudal AIM-9X Sidewinder dapat diluncurkan untuk menembak jatuh target. Hal itu memberikan Taiwan keuntungan taktis.

Su Tzu-yun, seorang direktur divisi di institut tersebut, mengatakan, AN/AAQ-33 menggabungkan fungsi pencarian dan penargetan, tidak seperti sistem Lantirn yang lebih tua. Sensor elektro-optik pita ganda dapat mendeteksi target udara-ke-darat pada jarak sekitar 87 kilometer (km) dan target udara-ke-udara hingga 187 km.

0 Komentar