BADAN Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) melancarkan serangan drone terhadap sebuah fasilitas pelabuhan di pesisir Venezuela awal bulan ini. Demikian dilaporkan CNN pada Senin (29/12).
Mengutip sejumlah sumber, media AS itu menyebutkan bahwa serangan yang sebelumnya tidak diungkap ke publik itu menargetkan dermaga terpencil yang diyakini pemerintah AS dipakai kelompok penyelundup narkoba Venezuela, Tren de Aragua, untuk menyimpan dan memuat narkoba ke kapal.
Laporan itu menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut karena dermaga itu dalam keadaan kosong saat drone AS menghantamnya.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Presiden Donald Trump pekan lalu mengatakan militer AS telah menghancurkan sebuah fasilitas utama di Venezuela, tanpa mengungkapkan lokasi maupun target serangan tersebut.
Pada 17 Desember, dia menetapkan pemerintah Venezuela sebagai “organisasi teroris asing” serta mengumumkan blokade penuh terhadap seluruh kapal tanker minyak yang dijatuhi sanksi, yang menuju atau keluar dari Venezuela.
Trump menegaskan pemerintahnya tidak akan membiarkan “rezim bermusuhan mengambil minyak, tanah, atau aset lain” yang menurutnya harus “dikembalikan kepada Amerika Serikat.”
AS selama ini berdalih kehadiran militernya di kawasan Karibia untuk memerangi perdagangan narkoba.
Sejak awal September, Trump telah mengizinkan serangan terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat penyelundupan narkoba di perairan Venezuela.
Pada November, Trump menyatakan masa kepemimpinan Presiden Venezuela Nicolas Maduro akan segera berakhir, meski menegaskan bahwa AS tidak berniat berperang dengan negara itu.
Pemerintah Venezuela menilai tindakan AS sebagai provokasi untuk mengganggu stabilitas kawasan serta pelanggaran terhadap perjanjian internasional mengenai status Karibia sebagai wilayah bebas militer dan senjata nuklir.
