SEORANG utusan China pada Senin (29/12) menekankan bahwa Dataran Tinggi Golan telah diakui secara internasional sebagai wilayah Suriah yang diduduki.
Sun Lei, deputi perwakilan tetap China di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas wilayah Suriah harus dihormati sepenuhnya, dan Dataran Tinggi Golan diakui secara internasional sebagai wilayah Suriah yang diduduki.
Sejak tahun 1981, Resolusi 497 Dewan Keamanan secara eksplisit menyatakan pendudukan Dataran Tinggi Golan Suriah tidak sah dan batal demi hukum. Resolusi-resolusi Dewan Keamanan yang relevan harus diimplementasikan, ujar Sun dalam penjelasan voting setelah Dewan Keamanan dengan suara bulat mengadopsi Resolusi 2811, yang memperbarui mandat pasukan penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan, yang dikenal sebagai UNDOF, selama enam bulan.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Semua pihak wajib mengimplementasikan penuh perjanjian pemisahan tahun 1974 antara Israel dan Suriah, dan pasukan asing tidak berizin tidak boleh ditempatkan di wilayah pemisahan antara kedua negara, kata Sun, seraya menekankan bahwa pemenuhan mandat UNDOF, sebagaimana diizinkan oleh Dewan Keamanan, harus dijamin.
Sun mengatakan solusi komprehensif untuk masalah Suriah tidak dapat dicapai tanpa adanya lingkungan domestik yang damai dan stabil.
Dia juga mengungkapkan serangan teroris di Homs pada Jumat (26/12) telah mengakibatkan banyak korban jiwa serta menunjukkan situasi kontraterorisme di Suriah masih serius dan kompleks.
“Kami menyerukan kepada pemerintah transisi Suriah untuk memenuhi kewajiban internasionalnya dan mengambil semua langkah efektif untuk secara tegas memerangi semua organisasi teroris internasional yang telah ditetapkan oleh Dewan Keamanan, termasuk Gerakan Islam Turkistan Timur (East Turkestan Islamic Movement), guna mencapai keamanan dan stabilitas di negara tersebut,” ungkap sang utusan China.
