Peristiwa Mengerikan Guncang Pinggiran Kota Suriname, 9 Tewas Tragis Korban Penikaman Massal

Layanan darurat di lokasi aksi penikaman massal di luar ibu kota Suriname, Paramaribo. (AP
Layanan darurat di lokasi aksi penikaman massal di luar ibu kota Suriname, Paramaribo. (AP)
0 Komentar

INSIDEN mengerikan mengguncang pinggiran ibu kota Suriname, Paramaribo, pada Sabtu malam waktu setempat. Kepolisian melaporkan sembilan orang tewas secara tragis dalam sebuah aksi penikaman massal. Ironisnya, lima di antara korban tewas adalah anak-anak.

Selain korban tewas, seorang dewasa dan seorang anak lainnya dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi luka parah akibat serangan tersebut. Hingga saat ini, pihak medis masih berupaya menangani cedera serius yang dialami kedua korban selamat.

Petugas kepolisian segera menuju ke lokasi kejadian setelah menerima laporan darurat di sebuah alamat yang terletak di jalan akses keluar ibu kota. Dalam operasi tersebut, polisi berhasil mengamankan seorang tersangka laki-laki.

Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar

Proses penangkapan berlangsung dramatis. Polisi terpaksa melumpuhkan tersangka dengan melepaskan tembakan yang mengenai kaki pelaku sebelum akhirnya ditahan. Saat ini, tersangka sedang menjalani perawatan di rumah sakit di bawah penjagaan ketat kepolisian.

Media lokal, mengutip keterangan pejabat dan warga sekitar, menyebutkan pria tersebut diduga menderita masalah kesehatan mental. Presiden Suriname juga mengonfirmasi para korban dalam insiden ini merupakan anggota keluarga dan tetangga pelaku sendiri.

Presiden Suriname, Jennifer Geerlings-Simons, menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi yang terjadi di saat banyak orang seharusnya berkumpul bersama orang terkasih.

“Di saat keluarga dan teman-teman seharusnya saling berpelukan dan mendukung satu sama lain, kita dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa ada sisi lain dari dunia ini,” ujar Jennifer Geerlings-Simons dalam pernyataan resminya.

Ia juga menambahkan pesan penguatan bagi mereka yang ditinggalkan. “Saya mendoakan agar seluruh keluarga yang berduka diberikan kekuatan, keberanian, dan penghiburan selama masa yang sangat sulit ini.”

Insiden kekerasan semacam ini tergolong sangat jarang terjadi di Suriname. Negara di Amerika Selatan ini dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kematian akibat penikaman terendah di dunia.

Meski memiliki sejarah politik yang cukup bergejolak pasca-kemerdekaan dari Belanda pada 1975, aksi serangan brutal terhadap warga sipil secara massal bukanlah kejadian umum di sana. Kepolisian Suriname menyatakan bahwa detail lebih lanjut mengenai latar belakang dan motif insiden ini akan segera dirilis setelah penyelidikan mendalam selesai dilakukan.

0 Komentar