PAKET makan bergizi gratis (MBG) tetap disalurkan ke penerima manfaat selama periode libur dan cuti bersama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan pelayanan MBG bagi anak sekolah atau peserta didik selama masa libur dilakukan berdasarkan kesediaan dan kesepakatan antara satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dengan pihak sekolah.
Keputusan tersebut termaktub dalam Surat Edaran (SE) Kepala BGN Nomor 8 Tahun 2025. “Untuk anak sekolah sifatnya menjadi opsional. Bagi yang tidak memungkinkan mengambil atau dikirim karena alasan teknis atau juga ada yang pergi berlibur, tidak masalah,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana melalui keterangan tertulis pada Jumat, 26 Desember 2025.
Sementara itu, Dadan memastikan BGN bakal tetap melayani anak sekolah yang masih membutuhkan. Ia menyebut dapur penyedia MBG alias SPPG wajib melakukan koordinasi untuk menanyakan kesediaan pihak sekolah dalam memfasilitasi distribusi saat libur.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Pembagian MBG untuk siswa saat libur sekolah mendapat kritik dari sejumlah kalangan. Mulai dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hingga wali murid memberi catatan soal program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini.
Celios Mengkritik BGN Tetap Kukuh Jalankan MBG saat Libur
Center of Economic and Law Studies (Celios) mengkritik langkah Badan Gizi Nasional yang berkukuh menjalankan program MBG saat musim libur sekolah atau Natal dan Tahun Baru. BGN mengklaim program ini terus dijalankan karena ada risiko kekurangan gizi ketika pola makan murid tidak terpantau.
Direktur Ekonomi Celios Nailul Huda mengatakan program MBG sudah berjalan setahun dengan berbagai tantangan seperti makanan basi hingga tidak memenuhi standar gizi. Menurut dia, masa libur sekolah seharusnya menjadi waktu evaluasi.
“Ada wilayah yang lebih membutuhkan dana ini sekarang, ketimbang dompet konglomerat yang sudah penuh. Jadikan libur sekolah ini untuk mengevaluasi MBG, bukan dijadikan waktu untuk balik modal lebih cepat pemilik SPPG,” kata Nailul dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Desember 2025.
Nailul mengatakan sumber anggaran program MBG ini membuat uang pajak masyarakat tidak digunakan dengan baik dan benar. Per Desember 2025, sudah ada 17.555 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah berjalan. Abila masing-masing SPPG menyediakan 3.000 porsi tiap hari, ada 526,65 juta yang disediakan di musim libur.
