BENCANA banjir di Provinsi Kalimantan Selatan semakin meluas dan telah merendam tujuh wilayah kabupaten/kota di wilayah tersebut. Ribuan warga korban banjir di sejumlah daerah terpaksa mengungsi.
Badan SAR Nasional Banjarmasin telah melakukan operasi evakuasi ribuan warga terdampak banjir seperti korban banjir bandang di Kecamatan Tebing Tinggi dan Awayan, Kabupaten Balangan. Serta evakuasi korban banjir Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Banjar.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, I Putu Sudayana, Senin (29/12) mengatakan Operasi SAR Banjir di Hulu Sungai Selatan berhasil mengevakuasi 2.895 warga ke lokasi aman setelah rumah mereka nyaris tenggelam karena banjir. Demikian juga di Kabupaten Balangan lebih dari 1.000 warga harus dievakuasi ke posko pengungsian.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Tercatat tujuh wilayah kabupaten/kota di Kalsel terutama sepanjang DAS dsn dataran rendah dilanda banjir akibat dipicu tingginya curah hujan belakangan ini. Meliputi Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Banjar, Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Tingginya intensitas hujan dikhawatirkan akan menyebabkan banjir semakin meluas. Kabupaten Banjar saat ini menjadi daerah terparah dilanda banjir, kondisi banjir meluas merendami 93 desa pada 14 Kecamatan atau hampir seluruh wilayah kabupaten.
Banjir merendam 6.289 rumah yang dihuni 7.810 keluarga atau 21.535 jiwa. Sebanyak 1.166 warga terpaksa mengungsi. Pemda setempat menyediakan 12 lokasi pengungsian dan dapur umum bagi warga korban banjir.
Sedangkan di Kabupaten Balangan banjir tercatat melanda 18 desa pada lima kecamatan yaitu Kecamatan Tebing Tinggi, Awayan, Halong, Juai dan Paringin Selatan. Jumlah korban banjir tercatat sebanyak 2.500 keluarga atau lebih 6.000 jiwa.
Banjir di Kalsel telah menyebabkan terganggunya aktivitas dan ekonomi masyarakat. Berbagai fasilitas pemerintah dan fasilitas umum, jalan hingga obyek wisata alam mengalami kerusakan.
