Di tempat terpisah Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) GKR Bendara mengajak seluruh warga Yogyakarta bersabar dan jika tak ada keperluan sebaiknya di rumah saja, mengingat Yogyakarta sedang padat wisatawan.
Kepadatan lalu lintas dan keramaian, katanya adalah konsekuensi dari tumbuhnya pariwisata, sektor yang selama ini menjadi penopang penting roda perekonomian daerah.
“Saya berharap masyarakat Yogyakarta sendiri untuk menyikapinya dengan kesabaran dan kebijaksanaan, sebagai bagian dari gotong royong menjaga harmoni kota.” katanya.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Dikatakan, pariwisata, bagi Yogyakarta bukan sekadar angka kunjungan tetapi perjumpaan manusia, budaya dan ruang.
Putri Sri Sultan Hamengku Buwono X ini juga mengingatkan setiap wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta kesemuanya berharap mendapatkan cerita yang indah dan pengalaman yang menyenangkan dan penuh cerita gembira. Agar cerita itu menjadi indah, ujarnya diperlukan kesadaran bersama, bahwa kenyamanan kota ini lahir dari sikap saling menghargai antara tuan rumah dan tamu.
Ia juga berharap wisatawan yang berkunjung bisa menjaga diri termasuk tidak berfoto di tengah jalan, menggunakan trotoar sebagaimana mestinya, menjaga kebersihan lingkungan, kesopanan, kepedulian dan mencerminkan etika wisata beradab.
“Yogyakarta mengajarkan bahwa keindahan sejati tidak hanya terletak pada destinasi, tetapi pada cara kita memperlakukan tempat yang kita singgahi. Budaya Jogja hidup dalam sikap: dalam tutur kata yang lembut, dalam langkah yang tertib, dan dalam kesadaran untuk tidak meninggalkan sampah, baik secara fisik maupun sosial,” kata GKR Bendara.
