Hadramaut dan Al-Mahra Timur Yaman Tegang, Indonesia Sampaikan Keprihatinan Minta Semua Pihak Tahan Diri

Peta Yaman
Peta Yaman
0 Komentar

KELOMPOK Southern Transitional Council (STC) melakukan pergerakan militer secara sepihak dan mengambil alih wilayah di timur Yaman, khususnya provinsi Hadramout dan Al‑Mahra. Hal ini menimbulkan ketegangan di Timur Tengah.

Pemerintahan Yaman yang didukung Kerajaan Arab Saudi mengecam langkah STC, kelompok yang mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab (UEA).

Terkait situasi Yaman, Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) menyampaikan keprihatinan terhadap meningkatnya ketegangan.

Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar

Juru bicara 2 Kemlu RI Vahd Nabyl Mulachela mengatakan, Indonesia mengikuti dengan seksama perkembangan situasi di Republik Yaman, termasuk di Hadramout dan Al-Mahra.

Menurutnya, meningkatnya ketegangan yang berpotensi memperburuk kondisi keamanan dan menambah penderitaan rakyat Yaman.

“Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri, menghentikan eskalasi, serta menghindari tindakan sepihak yang dapat mengganggu stabilitas,” kata Jubir Kemlu dalam keterangannya, Minggu (28/12/2025).

Dalam kaitan ini, Indonesia mencatat dan mengapresiasi upaya Kerajaan Arab Saudi serta negara-negara terkait, bersama para pemangku kepentingan di Yaman untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas. RI menegaskan kembali pentingnya penyelesaian damai melalui dialog.

“Kami mendorong dialog politik yang inklusif dan komprehensif, di bawah koordinasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta selaras dengan prinsip penghormatan terhadap kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial Yaman,” ungkapnya.

Yaman telah mengalami krisis berkepanjangan sejak 2014, karena konflik antara pemerintah dan kelompok Houthi meningkat menjadi perang sipil. Wilayah Hadramout dan Al-Mahra relatif lebih stabil dibanding daerah lain.

Namun belakangan, wilayah tersebut menghadapi ketegangan baru yang memicu kekhawatiran terhadap keamanan dan akses bantuan kemanusiaan.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Arab Saudi dan beberapa negara Teluk terlibat dalam upaya mediasi, termasuk mendukung proses dialog politik yang difasilitasi PBB.

Namun, kondisi di lapangan tetap rapuh. Komunitas internasional terus mendorong penyelesaian damai yang inklusif bagi seluruh pihak di negara yang berpenduduk 41,77 juta jiwa itu.

0 Komentar