AMERIKA Serikat semakin rentan seiring dengan peningkatan kekuatan militer China. Demikian menurut Laporan Departemen Perang AS (Pentagon) 2025 kepada Kongres tentang Perkembangan Militer dan Keamanan yang Melibatkan Republik Rakyat China.
“Peningkatan kekuatan militer China yang bersejarah telah membuat wilayah AS semakin rentan. China mempertahankan persenjataan nuklir, maritim, serangan jarak jauh konvensional, siber, dan kemampuan ruang angkasa yang besar dan terus berkembang yang mampu mengancam keamanan Amerika secara langsung,” demikian bunyi laporan yang dirilis pada Selasa (23/12).
Militer China telah membuat kemajuan berarti menuju tujuan 2027-nya, termasuk kemenangan strategis yang menentukan atas Taiwan. China telah menjadi penyeimbang strategis dengan AS di bidang nuklir dan lainnya. “Termasuk pencegahan dan pengendalian strategis terhadap kompetitor regional,” demikian menurut laporan tersebut.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Angkatan bersenjata China menjalankan latihan militer pada 2024 yang mensimulasikan invasi angkatan laut, serangan rudal, dan potensi blokade. Laporan itu juga menyebutkan bahwa serangan-serangan ini mencakup area yang mencapai jarak 1.500 hingga 2.000 mil laut dari pantai China.
“Jika dilakukan dalam jumlah yang cukup besar, serangan-serangan ini dapat secara serius menantang dan mengganggu kehadiran AS di dalam atau di sekitar konflik di kawasan Asia-Pasifik,” tambah laporan tersebut.
Sebelumnya pada November, Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, mengatakan kepada surat kabar Politico bahwa China terbuka untuk menjalin hubungan militer yang lebih dalam dengan Amerika Serikat dengan syarat yang setara, asalkan Washington memenuhi janjinya “untuk tidak berusaha membendung China atau memicu konflik.”
