Ishartini bilang, semua kontainer tersebut sudah dilengkapi SMKHP Bebas Cs-137 yang dikeluarkan oleh BPPMHKP selaku Certifying Entity yg diakui FDA. Sebelumnya, sebanyak 1.063 unit kontainer udang dengan nilai lebih dari Rp 1 triliun hasil produksi berbagai Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Jawa dan Lampung, lebih dulu masuk ke Amerika Serikat.
Namun ribuan kontainer udang ini bukan produk yang disertai serfikat bebas Cs-137 karena diberangkatkan sebelum 13 Oktober 2025 sehingga tidak terkena aturan Import Alert #99-52. Ribuan kontainer produk udang tetap bisa masuk AS dengan pemeriksaan sangat ketat atau alternative import admissibility and screening procedures.
“Dari 1.063 unit kontainer yang telah on water saat aturan #99-52 dirilis, saat ini hampir semuanya telah tiba di berbagai pelabuhan di AS. Sebanyak 474 kontainer sudah rilis masuk ke pasar AS atau sekitar 44,51%, sedangkan sisanya menunggu hasil pemeriksaan oleh FDA,” terangnya.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Lebih lanjut, Ishartini bilang pihaknya menargetkan pembangunan laboratorium penguji radionuklida selesai pada akhir 2025. Saat ini, KKP memiliki laboratorium di Cipayung, Jakarta Timur yaitu Laboratorium Balai Uji Standar Mutu dan Keamanan Hasil Kelautan dan Perikanan. Rencananya, akhir tahun ini lab tersebut sudah dapat memiliki kapasitas yang terakreditasi internasional untuk pengujian radionuklida seperti Cesium-137 (Cs-137), Cobalt-60 (Co-60), Kalium-40 (K-40) serta unsur radioaktif lainnya.
