“Pihak berwenang Nigeria tetap terlibat dalam kerja sama keamanan terstruktur dengan mitra internasional, termasuk Amerika Serikat, dalam mengatasi ancaman terorisme dan ekstremisme kekerasan yang terus-menerus,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kepala Pentagon Pete Hegseth melalui X mengatakan bahwa dia ‘bersyukur atas dukungan dan kerja sama pemerintah Nigeria’. Amerika Serikat telah memasukkan lagi Nigeria ke dalam daftar negara-negara ‘yang menjadi perhatian khusus’ terkait kebebasan beragama, dan telah membatasi penerbitan visa kepada warga Nigeria.
Nigeria hampir terbagi rata antara wilayah utara yang mayoritas Muslim dan wilayah selatan yang sebagian besar Kristen. Wilayah timur lautnya telah dilanda kekerasan jihadis selama lebih dari 15 tahun oleh kelompok Boko Haram yang telah merenggut lebih dari 40.000 nyawa dan menyebabkan dua juta orang mengungsi.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Pada saat yang sama, sebagian besar wilayah barat laut, utara, dan tengah negara itu telah dilanda oleh geng kriminal yang dikenal sebagai ‘bandit’ yang menyerang desa-desa, membunuh dan menculik penduduk. Pada Rabu lalu, ledakan mengguncang masjid di kota Maiduguri di timur laut dan menewaskan sedikitnya tujuh jemaah.
