“Pada minggu kedua Januari 2026, tim teknis Indonesia dan Amerika Serikat akan melanjutkan pertemuan untuk legal drafting serta cleanup dokumen, yang ditargetkan selesai dalam satu minggu, sekitar tanggal 12 sampai 19 Januari,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers secara daring, Senin lalu (22/12).
Dari hasil pertemuan dengan Perwakilan Dagang AS (USTR), Airlangga mengklaim AS telah membuka kesempatan sebesar-besarnya untuk pengecualian tarif bagi sejumlah produk unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit (CPO), kakao, dan kopi.
Ke depan, pemerintah juga mendorong agar cakupan tarif nol persen dapat diperluas, meski saat ini kebijakan tersebut masih difokuskan pada komoditas berbasis sumber daya alam tropis.
