Dokumen Kairos Palestina Titik Balik Moral dan Teologis di Masa Genosida Gaza

Anak-anak di Misa Natal Ortodoks di Gereja Saint Porphyrius di Kota Gaza pada 7 Januari 2023. (Mahmud Hams/AFP
Anak-anak di Misa Natal Ortodoks di Gereja Saint Porphyrius di Kota Gaza pada 7 Januari 2023. (Mahmud Hams/AFP melalui Getty Images)
0 Komentar

Kritik terhadap Zionisme Kristen

Salah satu bagian paling tegas dalam dokumen tersebut adalah kritik terhadap Zionisme Kristen, yang disebut sebagai teologi rasisme, kolonialisme, dan supremasi etnis.

“Zionisme Kristen menyerukan dewa perang dan pembersihan etnis yang bersifat kesukuan dan rasis, ajaran yang sama sekali asing bagi inti iman dan etika Kristen,” tulis dokumen itu, yang menyebut ideologi tersebut sebagai distorsi teologis dan korupsi moral.

Kairos II bahkan menyerukan agar dialog antaragama dengan Zionis Kristen diakhiri. “Setelah semua upaya untuk mengajak Zionis Kristen kepada pertobatan sejati telah habis, tanggung jawab moral, gerejawi, dan teologis mengharuskan mereka untuk dimintai pertanggungjawaban dan ideologi mereka ditolak dan diboikot,” tulis dokumen tersebut.

Kekerasan Pemukim dan Diskriminasi Internal

Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar

Dokumen ini juga menyoroti meningkatnya kekerasan pemukim Israel di Tepi Barat, termasuk penghancuran tanaman, perampasan sumber air, dan serangan terhadap penduduk Palestina di bawah perlindungan, dukungan, dan bahkan partisipasi tentara Israel.

Sementara itu, warga Palestina yang tinggal di dalam wilayah Israel digambarkan masih menghadapi rasisme sistemik, kriminalisasi kebebasan berekspresi, serta penolakan hak kembali bagi mereka yang terusir sejak 1948.

Komunitas Badui, menurut dokumen tersebut, tetap menjadi korban penggusuran sistematis dan pembersihan etnis.

Kairos II juga mengkritik kondisi internal Palestina, termasuk perpecahan politik, melemahnya kepercayaan publik terhadap kepemimpinan, serta meningkatnya kekacauan dan korupsi.

“Di tengah kehancuran dan genosida besar-besaran di Gaza, tindakan kekerasan, balas dendam, kekacauan, dan pencurian hanya menambah penderitaan rakyat Palestina,” tulis para penulis.

Seruan Pertobatan dan Tindakan Global

Bagian ketiga dokumen tersebut berisi seruan langsung kepada komunitas internasional. Kepada umat Kristen di seluruh dunia, Kairos II menyerukan tekanan terhadap pemerintah masing-masing untuk mengisolasi Israel, menuntut pertanggungjawaban hukum, dan memastikan ganti rugi bagi rakyat Palestina, termasuk rekonstruksi Gaza dan pemulangan pengungsi.

“Kepada orang-orang yang berhati nurani,” dokumen itu mengajak semua pemeluk agama dan mereka yang tidak beragama untuk membentuk koalisi global melawan ketidakadilan, tirani dan dominasi.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Kairos II juga menyampaikan pesan khusus kepada suara-suara Yahudi yang menentang perang dan Zionisme atas dasar moral dan kemanusiaan.

0 Komentar