KEMENTERIAN Kebudayaan berencana memperbaiki dan memperkuat infrastruktur di Situs Cagar Budaya Ombilin, Sumatra Barat yang mengalami kerusakan parah setelah terkena banjir bandang beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungannya ke Situs Warisan Budaya Dunia Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan situs tersebut menjadi salah satu perhatian utama Kemenbud karena mengalami kerusakan pada bagian jembatan dan lintasan rel kereta akibat pergeseran fondasi.
“Kami akan bertemu dengan para seniman dan pelaku budaya lainnya, serta meninjau beberapa situs warisan budaya dunia, seperti Tambang Batu Bara Ombilin, jembatan, dan lintasan terkait, untuk melihat secara langsung bagaimana bentuk intervensi yang perlu dilakukan,” ujar Fadli dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Fadli menjelaskan jembatan yang juga merupakan bagian dari situs warisan budaya Ombilin Coal Mining Heritage telah ditetapkan oleh UNESCO pada 2019. Kemenbud berharap situs ini bisa diperbaiki dengan penguatan yang sudah cukup teruji.
Setelah berdiskusi dengan pihak-pihak terkait, termasuk perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum, Fadli menyampaikan perlu direncanakan langkah-langkah perbaikan seperti penambahan tinggi jalan, jembatan, atau jalur kereta api guna mengantisipasi luapan dari air terjun yang menutup jalan saat terjadi hujan.
“Secepat mungkin kita akan mendapatkan masukan kalau sudah ada gambarnya. Sebetulnya bisa kita putuskan ya (jembatan) ini harus diperkuat, kemudian mungkin bisa kita tinggikan sesuai dengan standar,” ungkapnya.
Jembatan Kereta Api Lembah Anai adalah bagian ikonik dari Situs Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto. Meskipun mengalami kerusakan akibat bencana alam seperti banjir bandang, sejumlah komunitas menolak rencana pembongkaran jembatan kereta api yang terletak di kawasan Lembah Anai, Sumatra Barat, yang merupakan bagian dari Warisan Dunia UNESCO.
Menanggapi polemik yang berkembang di tengah-tengah masyarakat akan kondisi situs tersebut, Kemenbud segera melakukan kajian kelayakan cepat bersama para ahli untuk menentukan langkah penanganan yang tepat, dengan tetap menjaga nilai penting warisan budaya dunia tersebut.
