Prabowo: Hentikan Kebocoran Kekayaan Negara

Presiden Prabowo Subianto, dok: Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Subianto, dok: Sekretariat Presiden
0 Komentar

PRESIDEN Prabowo Subianto kembali menyatakan komitmennya untuk menghentikan kebocoran kekayaan negara yang dinilainya menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan Indonesia sebagai bangsa. Ia mengibaratkan negara seperti tubuh manusia yang tidak akan mampu bertahan jika terus kehilangan darah akibat kebocoran yang dibiarkan.

Karenanya, dia mengajak seluruh elemen bangsa berani menghadapi kenyataan, termasuk berbagai kekurangan yang selama ini melemahkan negara. Menurutnya, praktik perampokan kekayaan negara melalui korupsi, penyelundupan, laporan palsu, hingga penyuapan pejabat telah berlangsung lama dan harus dilawan secara terbuka.

Hal itu ia sampaikan saat menyaksikan penyerahan laporan capaian hasil Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) dan penyelamatan keuangan negara di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (24/12).

Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar

“Negara itu ibarat badan manusia, kekayaan, uang dan segala kekayaan itu ibarat darah, kalau badan manusia tiap hari bocor, bocor, bocor di ujungnya badan itu kolaps, mati. Negara sama, di ujungnya kekayaan kita bocor, bocor, bocor dirampok, dicuri laporan palsu under-invoicing pejabat disogok nyelundup nyelundup keluar, nyelundup ke dalam bagaimana negara bisa bertahan,” ujar Prabowo

Dia juga menyinggung adanya kekuatan yang tidak menginginkan Indonesia menjadi negara yang kuat dan berdaulat. Meski kerap menuai kritik saat menyampaikan hal tersebut, Prabowo menegaskan dirinya tidak gentar karena mandat yang diembannya berasal langsung dari rakyat.

Di hadapan para aparat dan pejabat yang terlibat dalam upaya penegakan hukum dan penyelamatan kekayaan negara, Prabowo menyampaikan apresiasi sekaligus dorongan moral. Ia menekankan pentingnya integritas dan keberanian dalam menjalankan tugas, seraya mengingatkan bahwa yang ditinggalkan manusia bukan harta, melainkan nama dan pengabdian.

“Lebih baik kita nanti dipanggil Tuhan membela kebenaran, membela rakyat, menyelamatkan masa depan bangsa kita, kita mulia, kita terhormat,” kata dia.

Prabowo mengakui bahwa pekerjaan besar tersebut masih berada di tengah perjalanan dan penuh tantangan. Namun, ia menyatakan keyakinannya bahwa pada 2026 pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang lebih berani dalam menjaga kekayaan negara dan menegakkan keadilan.

“Saya punya insting bahwa tahun 2026 kita akan melakukan langkah-langkah yang lebih berani lagi, kita kerja terus untuk rakyat dan rakyat merasa dan melihat apa yang kita kerjakan,” ujarnya.

0 Komentar