Penanganan Dampak Banjir Longsor di Aceh Dipercepat Kembali Berjalan Normal Sebelum Akhir Desember

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari d
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari dalam pemaparan perkembangan penanganan bencana, Selasa (23/12/2025). (Foto: Pasha Yudha Ernowo Infopublik.id/Youtube BNPB)
0 Komentar

PEMERINTAH mempercepat penanganan dampak banjir dan longsor di Aceh dengan fokus pada pemulihan akses jalan, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, serta percepatan pembangunan hunian sementara. Langkah ini dilakukan untuk memastikan mobilitas logistik dan layanan publik kembali berjalan normal sebelum akhir Desember.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdatin BNPB), Abdul Muhari, menyampaikan bahwa pemerintah pusat dan daerah terus bekerja di lapangan.

“Di Aceh, prioritas utama saat ini adalah membuka kembali akses jalan, memastikan logistik menjangkau wilayah terdampak, serta menyiapkan hunian sementara bagi warga,” ujar Abdul Muhari, dalam pemaparan perkembangan penanganan bencana, Selasa (23/12/2025).

Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar

Pemulihan infrastruktur di Aceh difokuskan pada wilayah tengah, khususnya Aceh Tengah dan Bener Meriah, yang masih menghadapi keterbatasan akses. Sejumlah ruas jalan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua, sementara kendaraan roda empat ditargetkan bisa melintas secara bertahap sebelum akhir Desember.

Beberapa jembatan strategis di jalur penghubung Bireuen–Bener Meriah telah kembali fungsional, antara lain di Meredeu, Teupin Mane, Alue Kulus, Ronga, Welki, Lempahan, dan Menkudu. Jalur ini dinilai krusial karena menjadi nadi distribusi logistik dan pergerakan masyarakat.

Selain itu, jalur alternatif Nagan Raya–Aceh Tengah di lintas barat juga terus dikebut. Pembangunan satu jembatan yang tersisa telah mencapai progres sekitar 70 persen dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat agar akses ke Aceh Tengah terbuka dari dua arah.

Di sektor kemanusiaan, jumlah pengungsi di Aceh masih tinggi, terutama di Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, dan Aceh Tamiang. BNPB bersama Kementerian Sosial, TNI, dan Polri terus menambah tenda pengungsian serta membangun titik pengungsian terpadu yang dilengkapi layanan kesehatan, dukungan psikososial, dan dapur umum.

“Hunian sementara kita targetkan selesai sebelum pertengahan Februari atau menjelang awal Ramadan, sehingga warga tidak terlalu lama tinggal di pengungsian,” kata Abdul Muhari.

Di Aceh Tengah, pemerintah daerah telah mulai menyerahkan dana pemulihan lahan kepada masyarakat calon penerima hunian sementara dan hunian tetap. Langkah ini dilakukan untuk memastikan status lahan benar-benar bersih dan jelas sebelum pembangunan dimulai.

0 Komentar