KEPALA Staf Angkatan Darat Libya Jenderal Mohammed Ali Ahmed al-Haddad tewas dalam kecelakaan pesawat di dekat ibu kota Turki, Ankara. Empat orang lain, tiga di antaranya perwira, juga tewas dalam insiden itu.
Anadolu melaporkan, peristiwa tragis itu terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas dari Ankara Esenboğa Airport menuju Tripoli, ketika radio kontak dengan pesawat hilang dan laporan darurat dikirimkan sebelum kecelakaan.
Jenazah al-Haddad bersama empat pejabat tinggi militer lainnya ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat di distrik Haymana, sekitar 75 kilometer selatan ibu kota Turki.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Menurut pernyataan resmi Perdana Menteri Libya, Abdulhamid Dbeibah, insiden ini merupakan “kehilangan besar” bagi bangsa dan institusi militer. Al-Haddad dikenal sebagai tokoh sentral dalam upaya menyatukan kekuatan militer Libya yang terpecah akibat konflik berkepanjangan di negara itu.
Para pejabat yang turut menjadi korban antara lain Komandan Pasukan Darat Libya, Direktur Otoritas Manufaktur Militer, seorang penasehat militer, serta seorang fotografer militer dari kantor kepangkatan al-Haddad. Identitas awak pesawat lainnya belum diumumkan secara lengkap oleh otoritas setempat.
Pihak berwenang Turkiye telah membuka penyelidikan menyeluruh atas penyebab kecelakaan yang diduga lantaran gangguan teknis pada pesawat jenis Dassault Falcon 50 itu.
Tim jaksa penuntut umum ditugaskan untuk mengumpulkan bukti dan menyelidiki seluruh aspek insiden tersebut, termasuk rekaman komunikasi terakhir dengan menara kontrol.
Kecelakaan ini terjadi hanya sehari setelah parlemen Turki menyetujui perpanjangan mandat misi militer negaranya di Libya, menandai dinamika hubungan bilateral kedua negara yang semakin intens. Libya merencanakan tiga hari berkabung nasional sebagai penghormatan terakhir bagi al-Haddad dan para pejabat yang gugur.
