Steve Witkoff: Pembicaraan di Miami 'Produktif Konstruktif' Fokus Pendekatan Strategis Ukraina, AS dan Rusia

Steve Witkoff
Steve Witkoff
0 Komentar

Menanggapi laporan pada Jumat, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard mengatakan di X bahwa penilaian intelijen AS menunjukkan Rusia “saat ini tidak memiliki kemampuan untuk menaklukkan dan menduduki seluruh Ukraina, apalagi Eropa.”

Senator Lindsey Graham, seorang Republikan dari South Carolina dan sekutu dekat Trump, mengatakan di acara “Meet The Press” NBC pada Ahad bahwa masih belum jelas apakah Putin akan menerima kesepakatan saat ini.

Jika tidak, kata Graham, pemerintahan Trump harus mengadopsi pendekatan yang mirip dengan tindakan baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak di dekat Venezuela dan “menyita kapal-kapal yang membawa minyak Rusia yang dikenai sanksi.”

Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar

Penolakan Rusia untuk menerima proposal saat ini juga harus mengarah pada pelabelan “Rusia sebagai negara sponsor terorisme karena menculik 20.000 anak-anak Ukraina,” kata Graham.

Perundingan Trilateral

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Sabtu bahwa AS telah menawarkan format untuk pembicaraan perdamaian yang menampilkan Ukraina dan Rusia di meja yang sama akhir pekan ini. Namun, ia menyatakan skeptisisme bahwa diskusi trilateral semacam itu akan menghasilkan hasil yang konkret.

“Sejauh yang saya pahami, mereka mengusulkan format ini: Ukraina, Amerika, Rusia,” kata Zelensky kepada wartawan di Kyiv seperti dilaporkan Politico. Ia menambahkan bahwa akan “logis untuk mengadakan pertemuan bersama seperti itu setelah kami memahami potensi hasil dari pertemuan yang telah berlangsung” di Berlin.

Zelensky secara terpisah mengatakan bahwa pertemuan trilateral yang diusulkan akan berada di tingkat penasihat keamanan nasional. Tetapi ia mempertanyakan potensinya untuk membuat kemajuan substansial dalam negosiasi kesepakatan perdamaian.

“Saya tidak yakin akan ada hal baru yang dihasilkan dari itu. Kami sudah pernah mengadakan pertemuan dengan format seperti itu di Istanbul,” kata Zelensky kepada wartawan dalam obrolan WhatsApp pada Sabtu.

Perwakilan Ukraina dan Rusia terakhir kali bertemu tatap muka pada Juli di Istanbul, tetapi hanya sedikit kemajuan yang muncul dari pertemuan itu selain pertukaran tahanan. Zelensky menyebut pertukaran tahanan perang sebagai “sangat penting” meskipun kurangnya kemajuan lain dalam perundingan perdamaian di Turki.

0 Komentar