Sempat Hilang, Departemen Kehakiman Amerika Serikat Konfirmasi Unggah Kembali Foto Donald Trump

Foto Donald Trump konon pernah berada di dalam laci ini. (Foto: Departemen Kehakiman Amerika Serikat)
Foto Donald Trump konon pernah berada di dalam laci ini. (Foto: Departemen Kehakiman Amerika Serikat)
0 Komentar

DEPARTEMEN Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengonfirmasi telah mengunggah kembali sebuah foto yang menampilkan Presiden Donald Trump ke dalam database daring “Perpustakaan Epstein”. Sebelumnya, foto tersebut sempat menghilang dari situs resmi, hanya sehari setelah ribuan dokumen terkait mendiang predator seksual Jeffrey Epstein dirilis ke publik.

Gambar yang menjadi sorotan tersebut memperlihatkan isi laci meja yang berisi beberapa lembar foto. Salah satu foto di dalamnya menampilkan sosok Donald Trump bersama rekan Epstein, Ghislaine Maxwell, serta beberapa orang lainnya. Hingga saat ini, Trump tidak pernah dituduh melakukan kesalahan atau didakwa dengan kejahatan apa pun terkait kasus Epstein.

Dalam pernyataan resmi melalui media sosial X pada hari Minggu, Departemen Kehakiman menjelaskan penghapusan sementara tersebut dilakukan untuk memastikan privasi korban tetap terlindungi.

Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar

“Distrik Selatan New York menandai gambar Presiden Trump untuk kemungkinan tindakan lebih lanjut guna melindungi korban. Atas dasar kehati-hatian, Departemen Kehakiman menghapus gambar tersebut sementara waktu untuk peninjauan lebih lanjut,” tulis pernyataan tersebut.

Setelah dilakukan peninjauan mendalam, pihak berwenang memastikan bahwa tidak ada korban Epstein yang teridentifikasi dalam foto tersebut. “Ditentukan bahwa tidak ada bukti adanya korban Epstein yang digambarkan dalam foto itu, dan foto tersebut telah diunggah kembali tanpa perubahan atau penyuntingan apa pun,” lanjut pernyataan DOJ.

Penyisiran Ribuan Dokumen

Meski foto Trump telah dipulihkan, setidaknya 16 file lain yang dirilis pada Jumat malam dilaporkan masih hilang dari situs web hingga Minggu pagi. File-file yang dihapus tersebut mayoritas berisi konten sensitif, termasuk karya seni eksplisit secara seksual di ruangan yang berisi meja pijat, serta foto-foto slot surat dan catatan berisi nama serta nomor apartemen.

DOJ mengakui bahwa volume informasi yang sangat besar memungkinkan adanya informasi pribadi non-publik atau konten sensitif yang tidak sengaja terunggah. Wakil Jaksa Agung, Todd Blanche, menegaskan bahwa proses penyuntingan ulang (redaksi) ini murni dilakukan demi perlindungan hukum.

“Kami sedang menjalani proses yang sangat metodis dengan melibatkan ratusan pengacara yang meninjau setiap dokumen. Kami memastikan nama-nama korban dan informasi apa pun dari korban terlindungi dan disunting, yang mana memang merupakan harapan dari UU Transparansi File Epstein,” ujar Blanche dalam program Meet the Press di NBC.

0 Komentar