Namun, baris pertama alamat baru yang dicantumkan Zeuz Global adalah 4dd Aldwych, yang justru sesuai dengan lokasi Hotel Waldorf Hilton, berjarak sekitar 100 meter dari One Aldwych.
Pihak One Aldwych maupun Waldorf Hilton menyatakan tidak memiliki hubungan apa pun dengan Zeuz Global dan mengaku tidak mengetahui alasan perusahaan tersebut menggunakan alamat atau kode pos mereka.
Para pakar menilai situasi ini memunculkan pertanyaan serius tentang bagaimana individu yang secara terbuka dikutuk oleh pemerintah AS atas peran mereka dalam memicu perang saudara di Sudan tampaknya tetap dapat mendirikan dan mengoperasikan perusahaan di Inggris.
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Menteri Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Britania Raya, Yvette Cooper sebelumnya mengecam RSF atas pembunuhan sistematis, penyiksaan dan kekerasan seksual setelah kelompok tersebut merebut El Fasher. Amerika Serikat bahkan telah menuduh RSF melakukan genosida.
Peneliti sekaligus mantan anggota panel ahli PBB untuk Sudan, Mike Lewis mengakatan sangat mengkhawatirkan bahwa individu-individu kunci yang diklaim pemerintah AS mengarahkan pasokan tentara bayaran ini telah mampu mendirikan perusahaan Inggris yang beroperasi dari sebuah flat di London utara dan bahkan mengklaim bahwa mereka berdomisili di Inggris.
Ketika dimintai tanggapan mengenai aktivitas Zeuz Global, Companies House tidak memberikan respons. Lembaga tersebut juga menolak mengonfirmasi apakah individu-individu yang dikenai sanksi itu benar-benar tinggal di Inggris.
Upaya untuk menghubungi Zeuz Global juga tidak membuahkan hasil. Situs web perusahaan, yang dibuat pada Mei, hanya menampilkan keterangan dalam pembangunan tanpa informasi kontak.
Menurut Departemen Keuangan AS, sosok sentral dalam jaringan perekrutan tentara bayaran Kolombia untuk RSF adalah Alvaro Andres Quijano Becerra, warga negara ganda Kolombia-Italia dan pensiunan perwira militer Kolombia yang berbasis di Uni Emirat Arab.
Quijano dituduh memainkan peran utama dalam merekrut mantan tentara Kolombia untuk dikirim ke Sudan melalui agen tenaga kerja yang ia dirikan bersama. Istrinya, Claudia Viviana Oliveros Forero, juga dikenai sanksi karena kepemilikan dan pengelolaan agen tersebut.
Selain itu, seorang warga negara ganda Kolombia-Spanyol bernama Mateo Andres Duque Botero turut dikenai sanksi oleh AS karena mengelola bisnis yang diduga menangani aliran dana dan penggajian bagi jaringan perekrutan tersebut.
