Iran Hukum Mati Aghil Keshavarz yang Dituding Mata-Mata Mossad

Aghil Keshavarz (Human Rights)
Aghil Keshavarz (Human Rights)
0 Komentar

IRAN kembali mengeksekusi mati seorang pria yang dituduh sebagai mata-mata badan intelijen Israel, Mossad. Ini adalah eksekusi terbaru sejak perang 12 hari pada bulan Juni antara kedua negara yang menjadi musuh bebuyutan tersebut.

Kantor berita peradilan, Mizan, pada hari Sabtu (20/12/2025), melaporkan pelaksanaan eksekusi tersebut terhadap terpidana bernama Aghil Keshavarz.

“Hukuman mati untuk Aghil Keshavarz, yang dinyatakan bersalah karena menjadi mata-mata untuk rezim Zionis, berkomunikasi dan bekerja sama dengan rezim tersebut, dan mengambil foto situs militer dan keamanan, telah dilaksanakan setelah dikuatkan oleh Mahkamah Agung dan mengikuti prosedur hukum,” tulis Mizan dalam laporannya.

Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar

Keshavarz, lanjut laporan itu, ditangkap antara April dan Mei di Urmia di barat laut Iran. Pengadilan Iran telah menerima pengakuan bersalah Keshavarz.

“Memotret lokasi target, memasang alat pelacak, melakukan jajak pendapat, dan memeriksa pola lalu lintas di rute tertentu adalah beberapa misi yang dilakukan Aghil Keshavarz atas perintah petugas Mossad,” imbuh laporan Mizan.

Pada 13 Juni, Israel melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran, menyerang situs militer dan nuklir, serta daerah pemukiman.

Serangan itu memicu perang selama 12 hari, di mana Iran menanggapi dengan serangan drone dan rudal terhadap Israel, dan kemudian Amerika Serikat bergabung dengan Israel dalam menyerang tiga situs nuklir Iran.

Perang Juni tersebut menggagalkan diplomasi tingkat tinggi antara Teheran dan Washington yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan baru mengenai program nuklir Iran. Perang itu juga merupakan konflik berkelanjutan pertama antara Iran dan Israel setelah serangan balasan sporadis pada tahun 2024 yang tidak sampai pada perang terbuka.

Perang singkat berakhir dengan gencatan senjata antara Iran dan Israel yang mulai berlaku pada 24 Juni.

Sejak perang tersebut, Iran telah menjanjikan pengadilan cepat bagi mereka yang ditangkap karena dicurigai berkolaborasi dengan Israel. Iran telah mengumumkan penangkapan dan eksekusi terhadap setidaknya 10 orang yang dihukum karena bekerja sama dengan Mossad.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Iran, yang tidak mengakui Negara Israel, telah lama menuduh rezim Zionis melakukan operasi sabotase terhadap fasilitas nuklirnya dan membunuh para ilmuwannya.

0 Komentar