HUJAN deras dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir bandang di Kawasan Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Sabtu petang. Peristiwa ini terjadi setelah aliran Sungai Gung meluap, membawa material lumpur, batu, dan kayu ke area wisata yang populer tersebut. Meskipun menimbulkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, pihak berwenang memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kepala Kepolisian Sektor Bojong, Kompol Khaerun, menjelaskan bahwa banjir bandang yang melanda Objek Wisata Guci merupakan kiriman dari Sungai Sawangan. Sungai ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, menunjukkan bahwa dampak hujan lebat meluas hingga ke hulu sungai. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat dan pengunjung untuk selalu waspada, terutama saat hujan deras.
Peristiwa banjir bandang di Guci Tegal ini menjadi peringatan akan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca ekstrem. Meskipun air mulai surut pada Sabtu petang, hujan ringan yang masih turun di kawasan tersebut mengindikasikan potensi risiko yang masih ada. Pengelola dan pengunjung diharapkan tetap berhati-hati demi keselamatan bersama.
Penyebab dan Dampak Awal Banjir Bandang Guci Tegal
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Banjir bandang di Kawasan Objek Wisata Guci Tegal dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi, mengakibatkan meluapnya Sungai Gung. Kompol Khaerun dari Polsek Bojong mengonfirmasi bahwa banjir ini merupakan limpahan air dari Sungai Sawangan, yang mengalir dari wilayah perbatasan Kabupaten Tegal dan Brebes. Fenomena ini menunjukkan adanya aliran air yang sangat besar dari daerah hulu.
Dampak langsung dari banjir bandang Guci Tegal ini cukup merusak. Salah satu kerusakan yang paling terlihat adalah terbawanya pipa pancuran 13 di Objek Wisata Guci oleh derasnya arus sungai. Selain itu, sebuah jembatan kecil di kawasan Pancuran 13 juga dilaporkan ikut terbawa arus banjir yang kuat.
Tidak hanya infrastruktur, kolam pemandian Pancuran 13 juga sempat tertutup material banjir. Lumpur, batu, dan kayu yang dibawa arus sungai menumpuk di area kolam, membuatnya tidak dapat digunakan untuk sementara waktu. Kejadian ini tentu mengganggu aktivitas wisata di salah satu daya tarik utama Guci.
