Kritik dari Korban dan Pakar Soal Rilis Ribuan Halaman Dokumen Kasus Pelecehan Seksual Jeffrey Epstein

Dokumen yang disunting dari rilis dokumen Jeffrey Epstein pada hari Jumat. | Ilustrasi oleh Bill Kuchman/POLIT
Dokumen yang disunting dari rilis dokumen Jeffrey Epstein pada hari Jumat. | Ilustrasi oleh Bill Kuchman/POLITICO (sumber gambar melalui DOJ)
0 Komentar

Ancaman Tindakan Hukum bagi DOJ

Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Ro Khanna, dan Thomas Massie dari Partai Republik, yang mempelopori perilisan berkas ini, menyebut draf tersebut “tidak lengkap”. Khanna bahkan mempertimbangkan langkah-langkah hukum seperti pemecatan (impeachment) atau tuntutan penghinaan terhadap pejabat terkait karena tidak memberikan penjelasan atas setiap sensor yang dilakukan.

Thomas Massie menambahkan Jaksa Agung Pam Bondi dan pejabat DOJ lainnya bisa menghadapi tuntutan hukum di masa depan. Pasalnya dianggap gagal mematuhi semangat transparansi yang diamanatkan undang-undang.

Menanggapi kritik tersebut, Gedung Putih mengklaim pemerintahan Trump sebagai yang “paling transparan dalam sejarah” dan menyatakan telah berbuat lebih banyak bagi para korban dibandingkan pihak lain. Todd Blanche juga menjanjikan bahwa tidak ada upaya untuk menutupi nama-nama besar, termasuk Donald Trump maupun Bill Clinton, selama hal tersebut sesuai dengan ketentuan hukum.

0 Komentar