SEBUAH kontroversi baru muncul di tengah perilisan dokumen kasus Jeffrey Epstein oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ). Satu gambar yang berisi foto Donald Trump dilaporkan hilang secara misterius dari situs “Perpustakaan Epstein” yang dikelola pemerintah.
Gambar tersebut awalnya memperlihatkan sebuah meja dengan beberapa foto berbingkai, serta laci terbuka yang berisi foto tambahan. Salah satu foto di dalamnya diduga menunjukkan kebersamaan Trump dengan rekan Epstein, Ghislaine Maxwell. Foto ini merupakan satu dari sedikit referensi terkait Trump dalam ribuan dokumen yang dirilis DOJ pada Jumat lalu.
Hingga Sabtu siang waktu setempat, situs web berkas Epstein menunjukkan celah yang mencolok. Tautan gambar bernomor “EFTA00000468” telah hilang, sehingga urutan berkas langsung meloncat dari nomor 467 ke 469. Hingga kini, belum ada kejelasan resmi dari DOJ maupun Gedung Putih terkait penghapusan gambar tersebut.
Protes Keras dari Kongres
Baca Juga:Tokoh Utama Gerakan GenZ yang Gulingkan Sheikh Hasina, Sharif Osman Hadi Jadi Korban Pembunuhan BerencanaPemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 Miliar
Hilangnya dokumen ini memicu reaksi keras dari Partai Demokrat. Komite Pengawas DPR AS mempertanyakan transparansi Jaksa Agung Pam Bondi atas kejadian ini.
“Apakah ini benar? Apa lagi yang sedang ditutup-tutupi? Kita butuh transparansi untuk masyarakat Amerika,” tulis akun resmi Demokrat di Komite Pengawas DPR melalui platform X.
Senator Chuck Schumer bahkan menyebut insiden ini sebagai potensi penutupan kasus terbesar dalam sejarah. “Jika mereka menurunkan ini, bayangkan betapa banyak lagi yang coba mereka sembunyikan… Ini bisa menjadi salah satu upaya penutupan kasus (cover-up) terbesar dalam sejarah Amerika,” cuitnya.
Rekam Jejak Bill Clinton di Maroko
Di sisi lain, dokumen yang dirilis tetap memuat informasi mendetail mengenai mantan Presiden Bill Clinton. Foto-foto tersebut mendokumentasikan perjalanan Clinton ke Maroko pada Juli 2002 untuk menghadiri pernikahan Raja Mohammed VI, di mana ia membawa Jeffrey Epstein dan Ghislaine Maxwell sebagai tamu pribadinya.
Catatan penerbangan jet pribadi milik Epstein menunjukkan kepulangan dari Maroko ke New York pada malam resepsi tersebut dengan nama Clinton terdaftar sebagai penumpang. Data ini cocok dengan kalender pribadi Clinton yang diperoleh oleh CNN.
Meskipun foto-foto tersebut menunjukkan kedekatan mereka di acara kenegaraan, penting untuk dicatat bahwa pada saat perjalanan itu berlangsung, Epstein belum didakwa atas pelanggaran seksual. Clinton sendiri tidak pernah dituduh melakukan kesalahan apa pun terkait hubungannya dengan sang pemodal tersebut.
