Kebohongan Diplomasi Paling Rumit Donald Trump-Benjamin Netanyahu Taktik Hadapi Program Nuklir Iran

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump di Gedung Putih, AS, 15 September 2020.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump di Gedung Putih, AS, 15 September 2020. (REUTERS)
0 Komentar

PERDANA Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump mulai merencanakan potensi serangan terhadap program nuklir Iran setelah pertemuan pertama mereka pada Februari. Keduanya mengembangkan program pembohongan publik yang rumit.

Itu dilaporkan The Washington Post, Kamis (18/12). Laporan didasarkan pada wawancara dengan beberapa pejabat Israel, Iran, Arab, dan AS, baik yang masih menjabat maupun pensiun. Beberapa di antara mereka berbicara kepada wartawan untuk pertama kali dan dengan syarat anonim untuk menggambarkan operasi dan penilaian rahasia.

Selama pertemuan pada Februari, Netanyahu menyampaikan kepada Trump tentang empat opsi serangan terhadap Iran. Empat skenario tersebut ialah serangan yang sepenuhnya dilakukan Israel, serangan yang dipimpin Israel dengan bantuan minimal dari AS, kolaborasi penuh, dan serangan yang dipimpin AS.

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

Meskipun Trump memilih untuk memberi kesempatan pada diplomasi nuklir, pertukaran intelijen dan persiapan untuk serangan terus berlanjut. “Pemikirannya yaitu, jika pembicaraan gagal, kita siap menyerang,” kata seseorang yang mengetahui detailnya.

Saat mereka semakin mendekati serangan, kedua pemimpin tersebut berusaha untuk membuat Iran lengah. Pada 12 Juni, Trump mengatakan bahwa ia lebih memilih solusi negosiasi daripada serangan militer.

Tanda ketegangan

Para pejabat Israel membocorkan informasi bahwa penasihat utama Netanyahu, Ron Dermer, dan direktur Mossad, David Barnea, akan bertemu dengan utusan senior Gedung Putih, Steve Witkoff, dalam waktu dekat. Putaran pembicaraan nuklir antara AS dan Iran dijadwalkan pada 15 Juni.

Kedua negara juga membocorkan tanda-tanda ketegangan antara kedua sekutu tersebut. “Semua laporan yang ditulis tentang Bibi yang tidak sejalan dengan Witkoff atau Trump tidak benar,” kata seseorang yang mengetahui detailnya. “Namun, bagus bahwa ini persepsi umum. Itu membantu untuk melanjutkan perencanaan tanpa banyak orang menyadarinya.”

Para pejabat keamanan Israel tahu bahwa mereka juga harus memusnahkan tim ahli, insinyur, dan fisikawan Iran yang diyakini pejabat intelijen AS dan Israel sedang mengubah bahan nuklir fisil menjadi bom atom. Sekitar pukul 03.21 pada 13 Juni, di menit-menit awal perang 12 hari Israel dengan Iran, senjata Israel mulai menghantam blok apartemen dan rumah-rumah di ibu kota Iran.

0 Komentar