Keterlibatan Industri Pertahanan Israel Berada di Garis Depan Pertempuran Thailand dan Kamboja

Rekaman yang diunggah oleh pasukan Thailand di media sosial menunjukkan berbagai senjata kecil buatan Israel y
Rekaman yang diunggah oleh pasukan Thailand di media sosial menunjukkan berbagai senjata kecil buatan Israel yang digunakan [Stephen J. Boitano/LightRocket via Getty Images]
0 Komentar

KETERLIBATAN industri pertahanan Israel dalam konflik global semakin nyata. Senjata-senjata buatan Israel kini dilaporkan berada di garis depan bentrokan perbatasan antara Thailand dan Kamboja.

Penggunaan teknologi militer ini disebut-sebut telah memberikan keunggulan taktis yang signifikan bagi angkatan bersenjata Thailand atas tetangganya.

Berbagai cuplikan video yang diunggah tentara Thailand di media sosial mengonfirmasi penggunaan senjata ringan canggih, mulai dari senapan serbu Tavor TAR-21, Galil ACE, hingga senapan mesin ringan IMI NG-5.

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

Ketergantungan militer Thailand pada teknologi Israel tidak hanya terbatas pada senjata ringan. Berdasarkan data yang dihimpun, Bangkok telah memborong berbagai sistem persenjataan berat untuk memperkuat posisinya, antara lain:

  • Rudal Anti-Tank: Rudal Spike MR buatan Rafael yang dikenal mematikan.
  • Artileri Berat: Sistem roket hasil kolaborasi dengan Elbit (berbasis platform PULS) dan howitzer ATMOS 2000.
  • Perang Udara Nirawak (Drone): Militer Thailand dilengkapi dengan drone Hermes 900, Orbiter, Aerostar, hingga Dominator XP.
  • Pertahanan Udara: Pada 4 Desember lalu, tepat sebelum bentrokan terbaru pecah, Thailand mengumumkan pembelian sistem pertahanan udara Barak MX dari Israel Aerospace Industries (IAI).
  • Asia-Pasifik: Pasar Basah Ekspor Senjata Israel

Meskipun industri pertahanan Israel tengah berada di bawah pengawasan ketat dunia internasional akibat operasi militer di Gaza, ekspor mereka justru terus melonjak. Kementerian Pertahanan Israel mencatat bahwa 23 persen dari total ekspor senjata mereka pada tahun 2024 mengalir ke wilayah Asia-Pasifik.

Selain Thailand, beberapa negara lain juga mempererat hubungan pertahanan dengan Tel Aviv. India menandatangani MoU ekspansi kerja sama teknologi militer pada November lalu. Azerbaijan merpuapakan pengguna setia amunisi “kamikaze” Harop dalam perang melawan Armenia. Sementara Maroko, meneken kontrak senilai 200 juta Euro untuk howitzer ATMOS dan sistem pertahanan udara pada tahun 2025.

Keuntungan di Tengah Sorotan Global

Pertumbuhan ekspor ini menempatkan perusahaan-perusahaan Israel seperti Elbit Systems, IAI, dan Rafael masuk dalam jajaran 100 produsen senjata terbesar di dunia versi SIPRI.

Eropa masih menjadi pasar terbesar bagi Israel dengan pangsa 54 persen, termasuk sistem pertahanan udara Arrow 3 milik Jerman yang mulai beroperasi penuh pada awal Desember 2025.

0 Komentar