Pemkot Cirebon Genjot Pencegahan Stunting dari 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Siti Maria (tengah) dan Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawat
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Siti Maria (tengah) dan Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati (kiri). (Roni)
0 Komentar

PEMERINTAH Kota Cirebon terus memperkuat upaya pencegahan stunting melalui edukasi dan intervensi gizi di tingkat kewilayahan. Pencegahan stunting di Kota Cirebon tidak hanya dimulai saat anak lahir, tetapi sejak masa kehamilan hingga remaja putri mempersiapkan diri menjadi ibu.‎‎

Komitmen tersebut ditegaskan melalui kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Balita Stunting yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Pekalipan, Senin (15/12/2025).‎‎

Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra), Sutikno hadir langsung dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap upaya pencegahan stunting di tingkat kewilayahan. Sosialisasi ini juga merupakan bagian dari langkah konkret bersama untuk menurunkan angka stunting, khususnya di wilayah Kecamatan Kesambi dan Pekalipan.‎‎

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota, Siti Farida Rosmawati menegaskan bahwa stunting tidak boleh dipandang sebagai persoalan tinggi badan semata.

“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, yang banyak terjadi pada periode emas 1.000 Hari Pertama Kehidupan, sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun,” ujarnya.‎‎

Menurutnya, dampak stunting sangat luas karena tidak hanya memengaruhi fisik anak, tetapi juga kecerdasan dan produktivitasnya di masa mendatang. Ia pun mengajak seluruh pihak untuk memperkuat upaya pencegahan sejak hulu, dengan memastikan kecukupan gizi ibu hamil dan remaja putri.

‎‎“Kesehatan anak dimulai jauh sebelum ia dilahirkan. Pastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup, mengonsumsi tablet tambah darah, dan rutin memeriksakan kehamilan. Remaja putri juga perlu diedukasi agar siap secara gizi sebelum menjadi ibu,” katanya.‎‎

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam pemenuhan gizi anak. Ia mengingatkan para ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, serta melanjutkannya dengan MPASI yang tepat guna. ‎

“Lingkungan yang bersih, stimulasi yang cukup, dan kasih sayang dalam keluarga juga sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan kecerdasan anak,” tambahnya.

0 Komentar