Dinkes Kota Cirebon Imbau Warga Waspadai Penyakit Kusta dan Leptospirosis

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Siti Maria
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Siti Maria (kiri) dan Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati (kanan). (Roni)
0 Komentar

DINAS Kesehatan Kota Cirebon mencatat adanya peningkatan kasus penyakit menular di wilayah perkotaan, khususnya di Kecamatan Kejaksan dan Lemahwungkuk. Salah satu penyakit yang mengalami peningkatan pada tahun 2025 adalah kusta.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Siti Maria, mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 tercatat sebanyak 20 kasus kusta di Kota Cirebon. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencatat 13 kasus.

“Memang sudah terjadi peningkatan penyakit kusta. Yang sebelumnya seperti sudah mulai ‘tidur’, sekarang kembali terdeteksi. Tahun 2025 ini ada sekitar 20 penderita,” ungkap dr. Siti Maria (15/12/2025).

Baca Juga:Pemprov Jawa Barat Renovasi Gerbang Gedung Sate Berbentuk Candi Anggaran Capai Rp3,9 MiliarKetika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah Menjawabnya

Ia menjelaskan, mayoritas kasus yang ditemukan merupakan kusta jenis multibasiler, yakni jenis kusta yang lebih mudah menularkan dibandingkan tipe lainnya. Meski demikian, penularan kusta tidak terjadi melalui sentuhan singkat.

“Kusta tidak menular hanya karena bersenggolan. Penularannya butuh kontak yang cukup lama,” jelasnya.

Menurutnya, pencegahan kusta sebenarnya sangat mudah dilakukan, terutama bagi keluarga dan orang-orang yang tinggal serumah dengan penderita. Kuncinya adalah memastikan penderita menjalani pengobatan secara teratur hingga tuntas serta tidak melakukan stigma atau pengucilan.

“Orang-orang di sekitar penderita akan diberikan obat pencegahan kusta, hanya satu kali minum seumur hidup. Cukup datang ke puskesmas, pemeriksaannya gratis dan obatnya juga gratis,” tegasnya.

Ia menambahkan, Kota Cirebon yang bersifat urban dengan kepadatan penduduk tinggi, terutama di wilayah Kejaksan dan Lemahwungkuk, menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus tersebut. Mobilitas penduduk dari luar daerah yang kemudian menetap di Kota Cirebon juga turut memengaruhi.

Selain kusta, ia juga mewaspadai potensi meningkatnya penyakit leptospirosis, terutama di tengah musim banjir. Penyakit ini ditularkan melalui bakteri leptospira yang dibawa oleh tikus, terutama melalui air kencing dan kotorannya yang dapat mencemari air banjir.

“Untuk gejala leptospirosis biasanya demam, nyeri badan, nyeri tungkai, nyeri sendi, muncul bercak merah, dan yang khas itu kuning. Jangan menunggu sampai kuning, karena itu menandakan sudah mengenai hati,” jelasnya.

Baca Juga:Usai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda NasionalSekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke Pimpinan

Ia mengimbau kepada masyarakat yang terdampak banjir untuk segera membersihkan diri dan memeriksakan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan jika mengalami demam atau keluhan lain.

0 Komentar